• Berita Terkini

    Selasa, 15 November 2016

    Sodimejo Alias Mbah Gotho Dapat Alat Bantu Dengar

    DAMIANUS BRAM/RASO
    SOLO – Lama tak memakai setelan batik, Sodimejo atau akrab disapa Mbah Gotho, 146, tampak lebih ganteng dengan kemeja batik lengan panjang warna biru dipadukan celana kain warna hitam, Senin (14/11). Dia dan ribuan warga lainnya diundang khusus ke balai kota untuk mendapatkan alat bantu dengar.

    Sejurus kemudian, Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo dan Arnold Frans Cornellius Hearing Care Coordinator Indonesia mendekati pria yang diklaim tertua di dunia ini. Keduanya secara bersamaan memasangkan alat bantu dengar ke telinga Mbah Gotho yang duduk di kursi tanpa mengenakan alas kaki.
    “Sampun mireng mbah (sudah mendengar mbah),” tanya Rudy. “Sampun,” jawab Mbah Gotho lirih.

    Pemberian alat bantu dengar kepada 1.426 penderita gangguan pendengaran tersebut merupakan hasil kerja sama Starkey Foundation asal Amerika dengan PT Alat Bantu Dengar Indonesia (Abdi), Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), RSUD Dr Moewardi, Persatuan Dokter THT dan Palang Merah Indonesia(PMI).
    Selama ini, pria sepuh warga Dukuh Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen itu hanya dapat mendengar jika lawan bicara menaikkan volume suara. Jika tidak, maka mimik mukanya tetap datar dengan sesekali pandangannya menoleh ke benda yang bergerak.

    “Dengan alat bantu dengan ini sedikit bisa (mendengar, Red)  lebih jelas,” ucap Suryanto, cucu Mbah Gotho.
    Menurut Suryanto, meski pendengaran Mbah Gotho tidak berfungsi dengan baik, namun kakeknya tetap dapat merespons segala gerakan yang dilakukan didepannya. “Beliau tidak pernah merepoti anak cucunya,” katanya.

    Sekretaris PMI Cabang Solo Sumartono Hadinoto menuturkan, pemberian alat bantu dengar tersebut diharapkan dapat dapat memerlancar proses komunikasi antara Mbah Gotho dan keluarga. Pembagian alat bantu dengar dilakukan tiga hari sejak Minggu (13/11) secara cuma-cuma. “Semua tanpa syarat dan gratis,” terang dia.

    Wali Kota Rudy menekankan, pemberian alat bantu dengar menjadi salah satu cara mewujudkan pelayanan pemkot kepada masyarakat dari semua kalangan. Selain alat bantu dengar, dalam kesempatan sebelumnya juga diberikan bantuan kursi roda serta kaki palsu kepada penyandang disabilitas di Kota Bengawan. “Semoga yang diberikan ini dapat membantu aktivitas sehari-hari,” harapnya. (irw/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top