HERMAS PURWADI / RADAR SLAWI |
" Memang sempat terjadi bersitegang antara personil kami dengan rombongan 11 bus, terkait upaya penertiban atribut yang dia bawa. Kami pun melakukan pendataan, penggeledahan, dan sekaligus memberikan pesan kamtibmas pada mereka agar tidak membuat kericuhan selama melakukan demonstrasi di Jakarta," ujarnya Jumat ( 4/11) pagi kemarin.
Dia mengaku bila di PAM tahap 1 hanya menerjunkan murni kekuatan Polres Tegal, di PAM tahap 2 jelang kepulangan massa pihaknya akan menggandeng TNI dan instansi terkait. Pam kedua ini akan dilakukan untuk meminimalisir dampak dari demostrasi yang tidak kondusif di Jakarta, agar tidak berimbas didaerah lintasan yang dilalui rombongan peserta demonstrasi.
" Pam tahap 2 kepulangan rombongan massa demonstran akan kami fokuskan di areal SPBU, reast area, masjid, dan tempat - tempat umum yang ada dijalur pantura," tuturnya. Pam jalur kepulangan massa demostrasi yang masuk wilayah pantura wilayah hukumnya itu akan dilakukan mulai dari perbatasan Kota Tegal hingga Kabupaten Pemalang. Diakui dalam PAM lintasan yang dilalui rombongan demonstran tersebut pihaknya menerjunkan sedikitnya 600 personilnya. Pihaknya juga telah menyiapkan metode' kotigensi' bila kondisi Jakarta diluar dugaan terjadi ricuh.
Pihaknya akan lebih memperketat jalur yang dilalui, agar tidak ada penambahan kedatangan massa susulan yang hendak menuju ke Jakarta. " Kotigensi akan kami lakukan diareal Selatan dan Utara . Dan bila situasi kondusif di Jakarta, kotegensi mengatur kelancaran arus pantura tetap kami lakukan," tuturnya. Penenpatan pasukan dijadwalkan akan dilakukan sejak pukul 21.00 WIB malam ini hingga jelang dini hari. Sebelumnya cipta kondisi juga dilakukan di kawasan Pur'in, dan Klonengan, selain kawasan Maribaya yang sering sekali menjadi titik pengaman jalur pantura. Dia berharap aksi damai di ibu kota bisa benar - benar terwujud. ( her)