• Berita Terkini

    Selasa, 15 November 2016

    Puslabfor Akan Selidiki Penyebab Kebakaran Kapal di Pekalongan

    PEKALONGAN- Sebanyak satu dari dua kapal ikan di DOK Bintang Harapan, Panjang Wetan, Pekalongan Utara yang pada Sabtu (12/11) malam, ternyata pada Minggu (13/11) sore dilaporkan kembali terbakar.

    Api yang pada malam harinya telah dipadamkan oleh petugas damkar dibantu relawan, tim SAR dan warga, ternyata belum padam sepenuhnya. Akhirnya, petugas kembali mendatangkan dua unit mobil damkar ke lokasi untuk melakukan pendinginan dan memastikan sudah tidak ada lagi kobaran api.

    Hal itu diketahui dari kobaran api disertai asap pekat yang muncul dari bangkai kapal bernama KM Bintang Rejeki B pada Minggu (13/11) sore.

    Sejak sore itu hingga malam harinya, petugas damkar bersama relawan dan tim SAR Pekalongan Rescue terus melakukan pendinginan dan bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi agar api tidak kembali menyala. Diduga, api berasal dari tangki penyimpanan solar yang meledak dan membasahi kayu kapal, hingga kapal mudah terbakar kembali.

    Korlap Tim SAR Pekalongan Rescue, Adi Subiyanto, menuturkan bahwa sebenarnya petugas, relawan, bersama tim SAR sebelumnya sudah stand by di lokasi setelah peristiwa terbakarnya dua kapal ikan itu.

    "Kita di sini untuk memantau perkembangan kapal yang terbakar. Pada Sabtu malam kita di sini untuk membantu memadamkan api. Lalu pada Minggu dini hari pukul 4 teman-teman kita tarik dari lokasi karena kondisi hujan, fisik juga sudah drop. Ternyata tadi ada kabar muncul api lagi. Lalu kita ke sini lagi. Saat ini kita lakukan pendinginan agar tidak terjadi kebakaran lebih lanjut," ungkapnya, Minggu (13/11) malam.

    Sementara, hingga Senin (14/11) siang, bangkai dua kapal ikan yang sebelumnya terbakar, KM Dewata Timur 03 dan KM Bintang Rejeki B masih dipasangi garis polisi. Kondisi kedua kapal tersebut sudah hangus.

    Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enriko Sugiharto Silalahi melalui Kasatreskrim AKP Windoyo belum bisa memastikan apa penyebab pasti kebakaran kedua kapal itu. Untuk memastikan penyebabnya, pihaknya meminta bantuan tim Puslabfor Mabes Polri Cabang Semarang untuk melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan. Tim Puslabfor direncanakan hari ini (15/11) akan tiba di lokasi.

    Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kebakaran menimpa dua kapal ikan yang sedang dalam tahap perbaikan di Dok Kapal Bintang Harapan (BH) di Jalan Wr Supratman RT 04 RW 11 Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Sabtu (12/11) malam. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian materiil ditaksir mencapai miliaran rupiah.

    Kedua kapal yang terbakar itu sebagian besar bahannya terbuat dari kayu. Kapal yang pertama adalah Kapal Motor (KM) Dewata Timur 03 berukuran 98 Gross Ton (GT) dengan alat tangkap jenis Tuna. Kapal ini adalah milik Inong, dari daerah Penjaringan, Muara Baru, Jakarta Utara.

    Sedangkan kapal kedua adalah KM Bintang Rejeki B berukuran 145 GT, dengan alat tangkap jenis Cakalang, milik Rudi Herman Kasmoro, alamat Jalan Wr Supratman No 115A Kelurahan Panjang Wetan, Pekalongan Utara.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Tidak ada saksi mata yang tahu persis kenapa muncul kobaran api. Kobaran api diduga pertama kali muncul dari KM Dewata Timur 03, kemudian merambat ke KM Bintang Rejeki B yang berada persis di sebelahnya. Kedua kapal ini diketahui sedang menjalani perbaikan di Dok Kapal BH.

    Enam unit mobil damkar, masing-masing dua unit dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang yang didatangkan ke lokasi cukup kesulitan melakukan proses pemadaman. Meskipun sudah dibantu pula dengan alat pemadam yang ada di sekitar galangan. Petugas pemadam dibantu warga juga bekerja keras agar kobaran api tidak merambat ke kapal lain maupun bangunan yang ada di lokasi.

    Bahkan, hujan deras yang mengguyur tidak juga bisa segera memadamkan api. Kobaran api baru bisa dijinakkan menjelang tengah malam. Api sudah menghanguskan sebagian besar badan kapal berikut isinya. Api baru bisa padam setelah empat jam lebih.

    "Api membakar hampir seluruh badan kapal. Angin kencang membuat api sulit dipadamkan," ungkap Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan Hengky Susilo Hadi, ketika ditemui di lokasi.

    Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enriko Sugiharto Silalahi, melalui Wakapolres Kompol Kristanto Budi Nursetya menuturkan penyebab kebakaran masih akan diselidiki lebih lanjut.  "Penyebabnya apa, masih akan kita selidiki dan kita dalami lebih lanjut. Nanti setelah kejadian ini akan kita lakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, dan sebagainya untuk mengetahui penyebab kebakaran," ungkapnya. (way)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top