• Berita Terkini

    Kamis, 03 November 2016

    Program Angkutan Gratis Diluncurkan, Diuji Coba di Tiga Kecamatan

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN  (kebumenekspres.com)- Tiga kecamatan dijadikan pilot project program angkutan gratis bagi pelajar miskin dan warga miskin. Tiga kecamatan itu, yakni Kecamatan Sempor, Karanggayam dan Rowokele. Dipilihnya tiga kecamatan tersebut, karena angka kemiskinan di daerah itu paling tinggi di Kabupaten Kebumen.

    Program yang diberi nama Pakis Gamis (Pelayanan Angkutan Gratis Bagi Pelajar Miskin dan Warga Miskin) diluncurkan oleh Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, di Kawasan Waduk Sempor, Rabu (2/11/2016).

    Uji coba yang dilakukan mulai 2 November hingga 31 Desember 2016 itu melibatkan 131 angkutan desa. Dengan rincian 50 angkutan beroperasi di wilayah Kecamatan Sempor, 43 angkutan di Kecamatan Karanggayam dan 38 di Kecamatan Rowokele.
    Di wilayah Kecamatan Sempor, layanan angkutan gratis melayani rute Gombong-Sempor-Ketileng. Rute Gombong-Kenteng-Lawangawu dan rute Gombong-Bonosari-Kedungwringin.

    Untuk Kecamatan Karanggayam, rute Karanganyar-Karanggayam-Kajoran-Ginandong. Rute Karanganyar-Karanggayam-Soma dan rute Karanganyar-Karanggayam-Kebakalan. Sedangkan Kecamatan Rowokele, angkutan gratis melayani rute Gombong-Kretek-Giyanti dan rute Gombong-Rowokele-Demangsari-Jatijajar-Ayah. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kebumen, Nugroho Tri Waluyo, mengatakan uji coba selama dua bulan itu dibiayai oleh APBD Perubahan 2016 senilai Rp 275 juta.

    "Setelah selesai uji coba pada 31 Desember nanti akan kita evaluasi. Kalau sukses akan dilanjutkan dan diperluas di wilayah kecamatan lainnya," kata Nugroho Tri Waluyo, kepada Kebumen Ekspres, usai peluncuran salah satu inovasi layanan Bupati Mohammad Yahya Fuad dan Wakil Bupati Yazid Mahfudz.

    Nugroho mengungkapkan, program tersebut melibatkan DPC Organda Kebumen dan Koperasi Trans Kebumen, untuk menyiapkan armada angkutannya. "Yang menikmati layaan ini adalah pelajar miskin dan warga miskin. Mereka diberikan kupon yang diserahkan kepada sopir angkutan setiap naik angkutan," ujarnya.

    Pihaknya menyediakan dua bentuk kupon, yaitu kupon warna kuning untuk pelajar miskin dan kupon warna hijau untuk penumpang warga miskin. "Untuk pelajar kita asumsikan dalam satu bulan 26 hari berangkat sekolah. Kita berikan kupon sehari dua kupon untuk pulang pergi," bebernya.
    Sedangkan, untuk warga miskin selama satu bulan diasumsikan dalam satu bulan 15 hari naik angkutan.Layanan angkutan gratis ini beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00 hingga pukul 06.00 WIB. "Para penumpang layanan ini dibiayi oleh APBD Perubahan. Setiap angkutan bisa mengeklaimnya setiap seminggu sekali," tegasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top