• Berita Terkini

    Selasa, 08 November 2016

    Penggeledahan KPK di Rumah Barli Halim Berlangsung Tertutup

    Rumah Agung Kristyanto/fotoimam/ekspres
    Rumah Teguh Paling Lama Digeledah Penyidik KPK
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kasus dugaan suap ijon proyek dana pendidikan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen terus bergulir. Kemarin (7/11/2016), para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali datang ke Kebumen dan menggeledah sejumlah tempat.

    Setidaknya ada empat tempat yang menjadi sasaran penggeledahan KPK kemarin. Masing-masing rumah Sekretaris Daerah (Sekda) Adi Pandoyo  rumah Kasubag Program pada bagian Administrasi Pembangunan yang juga Setda Kebumen sekaligus Sekretaris Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kebumen Teguh Kristiyanto serta rumah pengusaha H Barli Halim. Terakhir, umah tokoh pemuda Muhamadiyah Kebumen, Agus Hasan Hidayat .


    Pantauan koran ini, penggeledahan oleh petugas KPK kemarin berlangsung dari pukul 10.30 WIB. Tim Satgas KPK bergerak dari Polres Kebumen dengan mengendarai enam mobil langsung menuju sasaran. Petugas KPK yang menggeledah rumah Adi Pandoyo mengendarai mobil nopol R 9093 QB dan mobil nopol AB 1423 YE. Adapun Satgas yang menggeledah rumah Teguh mengendarai dua mobil dengan nopol AB 1747 HT dan mobil nopol AB 1216 SK. Sementara, dua mobil yang menuju rumah pengusaha Barli Halim yakni nopol AB 1575 IN dan AB 7575 BN. Dari informasi yang diperoleh Ekspres, belakangan diketahui, dari rumah Barli Halim, para petugas KPK menuju rumah Agus Hasan Hidayat.

    Penggeledahan di rumah Adi Pandoyo tergolong cepat, yakni hanya dilaksanakan sekitar dua jam, mulai pukul 10.30 hingga  12.30 WIB. Sementara itu rumah Teguh digeledah selama hampir lima jam yakni mulai pukul 11.30 hingga 16.15 WIB.

    Adapun rumah pengusaha Barli  saat digeledah sangat tertutup. Mobil yang dikendarai KPK dimasukan kedalam halaman, pintu gerbang tertutup rapat dan personil yang berjaga juga turut masuk kedalam rumah.

    Dari empat tempat itu, penggeledahan yang dilakukan KPK di rumah Barli Halim menimbulkan pertanyaan. Sebab, sosok pengusaha muda Kebumen yang menjadi salah satu tim sukses Bupati HM Yahya Fuad pada Pilkada lalu itu selama ini tidak dikait-kaitkan dengan adanya dugaan suap ijon proyek pada Dinas pendidikan. Apalagi, Agus Hasan yang selama ini dikenal aktivis dan tokoh muda Muhammadiyah.

    Itu berbeda dengan Sekretaris Daerah Adi Pandoyo yang memang sudah beberapa kali diperiksa KPK terkait kasus suap ijon proyek Dinas Dikpora. Demikian juga untuk Teguh. Meski menjadi nama baru dalam daftar orang yang harus berurusan dengan KPK dalam kaitannya dengan kasus dugaan suap ijon proyek Dikpora, KPK sebelumnya memang pernah menyegel ruangan Teguh di lingkungan kantor Setda Kebumen.

    Usai penggeledahan Teguh menutup diri dan enggan untuk memberi komentar. Begitupun Barli Halim. Saat wartawan koran ini mencoba menghubungi, nomor ponsel pribadinya tidak aktif. Sementara Agus Hasan Hidayat enggan berkomentar. "Nggak dulu. Saya no comment," kata  Agus Hasan dihubungi tadi malam. Hanya Adi Pandoyo yang kemarin bersedia menemui sejumlah awak media yang menyanggongi rumahnya. Dia mengaku menghormati langkah KPK.

    Salah satu pemerhati Kebumen, Achmad Marzoeki mengamini, munculnya di luar Adi Pandoyo cukup mengejutkan. Bisa saja KPK menganggap Barli Halim tahu atau bahkan KPK menemukan kasus lain dalam pengembangan kasus dugaan suap ijon proyek Dinas Dikpora Kebumen. Namun demikian, ia meminta seluruh pihak jangan berspekulasi yang tidak jelas kebenarannya. "Mari kita tunggu saja penjelasan dari KPK," katanya, kemarin. (cah/mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top