• Berita Terkini

    Sabtu, 05 November 2016

    Pemkot Solo Luncurkan Armada Baru BST

    DAMIANUS BRAM/RASO
    SOLO – Sebanyak 20 armada bus secara resmi menggantikan armada Batik Solo Trans (BST) yang saat ini beroperasi. Bus berukuran lebih besar tersebut memiliki kapasitas 39 tempat duduk sehingga sangat mendukung misi penyediaan layanan transportasi masal di kota Solo.

    Puluhan bus yang saat ini dikelola Perum Damri itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat yang diberikan awal tahun ini. Rencananya, untuk tahap awal, bus yang didominasi warna biru itu hanya dioperasikan di koridor 1 dengan alasan menyesuaikan kondisi jalan yang relatif rata dan minim gelombang.

    “Bus besar ini relatif lebih rendah sehingga tidak bisa lewat jalan yang terlalu bergelombang,” ucap Kepala Perum Damri Solo Aris Yulianto kepada Jawa Pos Radar Solo pada launching armada baru BST di halte depan balai kota, Jumat (4/11).

    Selain faktor ketinggian, bus yang sudah diujicobakan mulai akhir Oktober lalu itu juga mengalami kendala karena ukuran panjang bodi. Akibatnya bus hanya dapat melalui jalan yang lebar untuk berbelok. Kendala-kendala itulah yang akan dirumuskan solusinya agar seluruh koridor mampu untuk menggunakan armada yang baru.

    “Nanti sekitar Januari sampai Maret (2017,Red) kita coba terapkan secara resmi tidak hanya di koridor 1. Kalau koridor 1 memang tidak ada masalah,” ungkapnya.

    Aris berharap armada Damri pengganti BST ini fokus terhadap pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Pelayanan yang kini menjadi perhatian lebih adalah mengenai ketepatan waktu tiba di halte.

    Saat ini kalkulasi kedatangan bus di setiap halte adalah sekitar 15 menit, namun yang terjadi masih sering dijumpai bus terlambat datang dengan berbagai sebab. “Ukuran bus yang besar otomatis jalannya lebih lambat. Semestinya memang tepat waktu dan tidak harus menunggu penuh penumpangnya karena ini pelayanan,” jelas Aris.
    Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Surakarta  Yosca Herman Soedrajad berupaya menata kembali pembagian koridor BST dan pemaksimalan bus Damri yang baru.

    Sebab dishubkominfo berencana menambah armada bus berukuran besar karena dianggap lebih mendukung sebagai angkutan masal. Bus BST yang hanya memiliki kapasitas 21 kursi segera diganti dengan bus Damri ukuran besar.

    “Nanti yang BST milik konsorsium ini akan ditempatkan di koridor tambahan. Tapi nanti kita petakan terlebih dahulu,” ujar Yosca.

    Rencananya pada akhir 2016 bus yang dimaksud akan didatangkan ke Solo sebanyak 8 armada. Saat ini bus tersebut masih mendapatkan perawatan di Magelang.
    Ditambahkan Yosca, pada 2017, bus serupa didatangkan dengan jumlah lebih banyak. “Kecenderungannya saat ini memang menggunakan bus ukuran besar,” paparnya. (irw/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top