• Berita Terkini

    Selasa, 29 November 2016

    Pameran Bela Beli Timbulkan Kerusakan Alun-alun Purworejo

    ILUSTRASI
    PURWOREJO- Pasca pelaksanaan Pameran Gebyar Bela Beli Purworejo, kawasan Alun-Alun Purworejo mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan. Lahan hijau yang selama ini adahilang bergantu lumpur hitam. Kondisi itu tentu membutuhkan waktu untuk pemulihan.

    "Ya sekitar 30 persen kerusakannya. Kita harus melakukan pengurukan untuk memulihkan kondisi alun-alun," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DPU Purworejo, Mulyono, kemarin.

    Dikatakan, pengurukan akan dilakukan segera setelah pihak penyelenggara event baik Gebyar Bela-Beli ataupun kontes kambing membongkar stan yang dibangun. Pengurukannya juga berbeda dimana di tengah Alun-alun harus menggunakan pasir atau tanah. Sementara di pintu masuk tepat di depan pendopo rumah dinas bupati akan digunakan pasir batu (sirtu). Pembedaan itu dikarenakan untuk kelanjutan perawatan.

    "Kalau ditengah menggunakan sirtu akan menjadi masalah saat kita melakukan pemotongan rumput. Akan menggangu kerja mesin pemotong," tambahnya.

    Mulyono tidak menyalahkan panitia penyelenggara karena memang kebetulan situasi cuaca tidak mendukung. Selama penyelenggaraan pameran, intensitas hujan turun cukup tinggi dan tanah yang belum kering harus terinjak.  "Ya kalau tidak pas musim penghujan mungkin kondisinya akan berbeda," tambahnya.

    Perawatan yang dilakukan saat ini pun hanya pekerjaan biasa karena tidak ada anggaran khusus yang bisa digunakan. Pihaknya mencoba melakukan komunikasi dengan panitia event agar bisa membantu pekerjaannya.

    "Selain konsentrasi pemulihan Alun-alun, kita juga punya pekerjaan tambahan yaitu membersihkan jalan raya di sekitar alun-alun. Kendaraan dari dalam membawa tanah yang menempel dan meninggalkan bekas di jalan. Kalau jalannya tidak disemprot akan memunculkan debu," katanya.

    Kedepan, pihaknya berharap untuk pemanfaatan Alun-alun untuk mempertimbangkan faktor cuaca. Jika masuk musim penghujan, akan lebih baik menghindari penggunaannya. Ketegasan pelarangan masuknya kendaraan baik roda dua maupun empat juga harus dilakukan.

    "Kalau hanya lalu lalang orang mungkin tidak akan seberapa parahnya ya. Tapi kalau sudah ada kendaraan dan membawa muatan, ini akan merusak lapangan," tandasnya. (ndi)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top