• Berita Terkini

    Sabtu, 05 November 2016

    Miras Oplosan di Purworejo, Dua Nyawa Melayang

    PURWOREJO - Dua orang pemuda meregang nyawa setelah diduga memengkonsumsi miras jenis oplosan. Keduanya, yakni Adi Kurniawan (18) warga Desa Wareng RT 2 RW 1, Kecamatan Butuh dan Erlangga (17) warga Desa Grantung RT 1 RW 6, Kecamatan Bayan.

    Dugaan pengaruh miras lantaran keduanya ditemukan meninggal secara misterius. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian kedua korban. Untuk mengamankan kasus ini, petugas kepolisian memasang garis polisi dilokasi guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Kejadian bermula saat Adi Kurniawan menyambangi kediaman Erlangga pada Kamis (3/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Maksud kedatangnya untuk menjenguk Erlangga yang dikabarkan sakit Muntaber. Adi kemudian memutuskan bermalam dirumah tersebut.

    Selama ini Erlangga tinggal bersama neneknya, Naisa (67). Saat malam harinya, Adi mengeluhkan sakit Maag. Oleh Naisa ia dibuatkan bubur santan.
    Keesokan harinya, sekiar pukul 06.00 WIB, Naisa berangkat ke pasar untuk belanja. Saat itu kondisi Adi dalam keadaan lemas.

    "Usai pulang dari pasar sekitar Pukul 09.00 pagi, Naisa menemukan korban telah meninggal dunia. Selanjutnya Erlangga bersama dengan temannya diminta mengabarkan ke rumah orangtua Adi, " ucap Teguh Santoso, perangkat Desa setempat.

    Kejadian tersebut sontak membuat geger warga setempat. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Bayan. Rumor yang beredar, Adi diduga tewas lantaran menenggak miras jenis oplosan.

    Jenazah korban kemudian dilarikan ke RSUD Tjitrowardojo guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara Erlangga dilarikan ke RSUD guna menjalani perawatan. Menjelang sore harinya, setelah menjalani perawatan intensif Erlangga menyusul meregang nyawa.

    Kasatreskrim Polres Purworejo, AKP Kholid Mawardi, usai olah TKP membenarkan kejadian tersebut. Kholid mengungkapkan saat ini pihaknya masih mengidentifikasi korban bersama barang bukti yang disita. "Saat ini masih kita selidiki. Segala kemungkinan dapat terjadi, penyebab kematian menunggu hasil dari identifikasi," ucapnya. (ndi)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top