• Berita Terkini

    Sabtu, 19 November 2016

    LIPI Temukan Jenis Begonia Baru

    ilustrasi
    JAKARTA – Keanekaragaman hayati Indonesia kian beragam. Terbaru peneliti LIPI berhasil menemukan tanaman begonia jenis baru yang berasal dari Maluku. Temuan ini menambah ragam tanaman begonia yang sekarang terdata ada 300 jenis di Balai Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya "Eka Karya" Bali LIPI.


    Peneliti LIPI yang menemukan begonia jenis baru itu adalah Ni Kadek Erosi Undaharta. Dia adalah peneliti yang bertugas di BKT Kebun Raya ’’Eka Karya’’ Bali. Perempuan yang akrab disapa Undaharta itu mengatakan penemuan ini hasil ekspedisi di Taman Nasional Manusela pada September 2010 lalu.


    "Memang butuh proses minimal satu tahun untuk riset lanjutan sampai benar-benar ditetapkan sebagai tanaman jenis baru, "katanya kemarin. Secara resmi begonia jenis baru temuan Undaharta ditetapkan awal November ini. Begonia jenis baru ini diberina nama Begonia nephrophylla Undaharta & Ardi. Sebutan Undaharta & Ardi diambil dari nama penelitinya, Ni Kadek Erosi Undaharta dan Handoyo Ardi dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI di Bogor.


    Sementara nephrophylla berasal dari bahasa Yunani. Yaitu nephros yang artinya ginjal dan phyllus yang berarti daun. Bila digabugkan maka nephrophylla artinya adalah daun yang menyerupai ginjal. "Jika dilihat memang daun begonia ini menyerupai ginjal, "jelasnya.


    Dia menceritakan begonia jenis baru ini dia temukan setelah menyusuri sungai, mendaki gunung yang curam, dan mengeksplorasi berbagai jenis tumbuhan di dalam hutan. Dia menuturkan penemuan begonia jenis baru ini hasil penelitian kolaborasi antara peneliti BKT Kebun Raya ’’Eka Karya’’ dengan Pusat Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI di Bogor.


    Undaharta menuturkan Begonia nephropylla adalah endemik di Taman Nasional Manusela, Maluku. Tumbuh di hutan  hujan dataran rendah yang dekat dengan sungai dan sedikit ternaungi. Begonia jenis baru ini mudah dibedakan dari batang yang bersisik merah dan padat berdaging. Kemudian daunnya juga khas seperti bentuk ginjal. Batang begonia baru ini meskipun padat berisi, tumbuhnya merayap tidak pernah cenderung merayap.


    Menurut Undaharta begonia jenis baru itu berpotensi sebagai tanaman hias. Kemudian cocok juga untuk ditanam di dalam maupun luar ruangan. Untuk menghasilkan tanaman yang lebih menarik lagi, begonia jenis baru itu bisa dijadikan sebagai induk untuk proses hibridisasi.


    Selama berkarir Undaharta sudah mencatatkan tiga penemuan begonia jenis baru. Selain Begonia nephrophylla dia juga menemukan Begonia lugrae yang berasal dari Gianyar, Bali. Temuan lainnya adalah Begonia bimaensis yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Sampai saat ini ada sembilan jenis begonia yang sudah teridentifikasi asal Maluku. Yakni Begonia aptera, Begonia aketajawensis, Begonia galeolepis, Begonia holosericea, Begonia holosericeoides, Begonia manuselaensis, Begonia rieckei, Begonia sageaensis, dan Begonia nephrophylla. Tujuh dari sembilan jenis tanaman Begonia yang ditemukan merupakan tanaman endemik di Maluku. ’’Sangat besar kemungkinan ditemukan kembali jenis baru begonia karena banyak pulau-pulau kecil yang belum tereksplorasi,” jelas Undaharta. (wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top