• Berita Terkini

    Sabtu, 05 November 2016

    Kursus Di LKP ENY’S Dapat Mesin Gratis

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sebanyak 25 siswa mengikuti kursus menjahit gratis Program Pelatihan Kecakapan Wirausaha (PKW) di LKP ENY’S. Setelah siswa mengikuti program pelatihan selama 200 jam (40 hari pertemuan) itu, masing-masing siswa dibekali dengan satu unit mesin jahit.

    Lembaga Kursus dan Pelatihan  yang beralamat di RT 1 RW 1 Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan tersebut, menjalankan program PKW berkerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

    Pimpinan LKP ENY’S H Sodiman mengatakan, terdapat beberapa program bantuan dari pemerintah. Meski tujuannya sama yakni mencerdaskan masyarakat, namun orientasinya berbeda-beda. Untuk PKW orientasinya adalah berusaha mandiri. Maka dari itu para siswa diberi satu unit mesin. “Kalau yang orientasinya kerja, maka akan kami salurkan ke perusahaan garment,” tuturnya, Senin (31/10).

    Dijelaskannya, setelah mengikuti proses pelatihan dan mendapatkan satu unit mesin, maka para siswa dapat berusaha mandiri. Yakni menerima jahitan dari para tetangga, maupun mencari order dari para konveksi. “Jika siswa mengalami kesulitan, maka dapat berkonsultasi dengan LKP ENY’S,” paparnya, sembari mengatakan bahwa siswa mengikuti pelatihan secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.

    Menurutnya, program pemerintah memang sangat baik. Dengan memberi bekal skiil kepada para peserta, maka akan sangat bermanfaat untuk bekal kehidupan para siswa. Memberi skill sama saja dengan memberi kail dan bukan memberi ikan. “Pepatah sudah mengatakan , jangan beri ikan, namun berilah kail. Ini sangat tepat,” ungkapnya.

    Salah satu siswa Yuni Fatmawati mengatakan, sangat gembira dengan mengikuti kursus tersebut. Selain mendapatkan ilmu menjahit dengan baik, dalam kesempatan kali ini pihaknya juga mendapatkan satu unit mesin jahit. “Senang banget mas, sudah gratis dapat mesin,” paparnya.
    Ke depan Yuni Fatmawati berencana akan membuka usaha mandiri yakni mendirikan butik. Kendati demikian usahanya akan dimulai dari menerima jahitan para tetangga. Jika dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, maka akan dilanjutkan dengan membuat butik. “Secara bertahap, usahakan harus dimulai dari kecil dulu,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top