• Berita Terkini

    Jumat, 25 November 2016

    Kunjungi Klaten, Iriani Joko Widodo Ingatkan Bahaya Kanker Serviks

    ANGGA PURENDA/RADAR KLATEN
    KLATEN – Penyakit kanker serviks (leher rahim) dan kanker payudara mendapat perhatian serius Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Dia mewanti-wanti seluruh  perempuan rutin melakukan Inspeksi Visual Asam Astat (IVA) tes dan pemeriksaan payudara secara klinis (Sadanis).

    Itu ditegaskan Iriana saat menghadiri gerakan nasional pekan deteksi dini IVA Test dan Sadanis di Alun-alun Klaten, Kamis (24/11). Ibu Negara didampingi Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK). OASE-KK merupakan organisasi gagasan istri presiden dan istri wakil presiden yang didukung istri menteri Kabinet Kerja. Kegiatan tersebut diikuti ribuan guru perempuan se-Klaten.

    Sebelum meninjau layanan kesehatan IVA test dan Sadanis, Iriana berbincang dengan tiga guru SD dari Kecamatan Bayat, Cawas dan Ceper. Dia menegaskan bahwa tes kesehatan tersebut dapat dilakukan secara gratis menggunakan kartu BPJS.

    “Saya harapkan ibu-ibu guru bisa getok tular (dari mulut ke mulut) menyampaikan kepada guru lainnya agar rutin melakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis,” pinta Iriana.
    Ketua Umum OASE-KK Erni Tjahjo Kumolo mengatakan, agenda tersebut merupakan tindaklanjut program pencegahan kanker pada perempuan yang dicanangkan ibu Negara pada April lalu.

    “Diharapkan melalui gerakan ini ibu-ibu guru menjadi sehat karena memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa,” ucap Erni.
    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Sri Sundari Indriastuti menambahkan, seluruh perempuan yang sudah aktif melakukan hubungan seksual berpotensi terkena kanker serviks maupun payudara. Terlebih lagi bagi perempuan yang memiliki anak cukup banyak dan pekerja seks komersial (PSK).

    “Dari setiap kegiatan pemeriksaan IVA Test dan Sadanis selalu ditemukan perempuan positif kanker serviks atau payudara. Total ada 162 orang selama dua tahun terakhir ini,” ucapnya.

    Dengan diketahui sejak dini, lanjut Sri Sundari, tim medis bisa langsung melakukan penanganan yang tepat. “Tahap awal, gejala kanker tidak akan tampak. Tapi kalau sudah ditemui tanda-tanda kanker serviks, berarti sudah masuk tahap lanjutan,” terang dia.

    Sekadar informasi, selain di Klaten, Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini, serentak digelar di sepuluh provinsi dan sepuluh daerah lainnya. Seperti Aceh, Sumatera Selatan (Sumsel), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar) dan Lampung. (ren/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top