• Berita Terkini

    Jumat, 11 November 2016

    Jenderal Sarbini Bakal Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

    DOK/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Usulan Jenderal HM Sarbini menjadi pahlawan nasional yang digagas Pemkab Kebumen sejak 2014 lalu kepada pemerintah pusat hingga kini nasibnya masih belum jelas. Padahal, kontribusinya bagi bangsa dan negara pada era kemerdekaan cukup besar.

    Dibawah kepemimpinan Bupati Mohammad Yahya Fuad, Pemkab Kebumen kembali bakal mengajukan Jenderal HM Sarbini menjadi pahlawan nasional kepada Presiden RI. Atas jasa-jasanya, bupati menilai Jenderal HM Sarbini sangat layak menyandang gelar pahlawan nasional. "Kalau sebelumnya masih ada syarat yang belum lengkap akan segera kita lengkapi dan segera kita usulkan," kata Mohammad Yahya Fuad, kepada Kebumen Ekspres, usai melakukan tabur dalam Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Bumi Wira Bhakti Kebumen,  Kamis (10/11/2016).

    Menurutnya, dengan diakuinya Jenderal HM Sarbini menjadi pahlawan nasional, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Kebumen. Selain itu, juga dapat suri tauladan kepahlawanan bagi generasi muda. "Sebenarnya sudah cukup dikenal, dengan adanya Balai Sarbini di Jakarta. Jadi saya kira kita akan dorong kembali," tegasnya.

    Untuk mengusulkan nama agar mendapatkan gelar pahlawan butuh kerja sama. Selain itu, untuk memenuhi persyaratan administrasi butuh proses dan waktu. Pemberian gelar pahlawan nasional tidak sembarang tunjuk atau sembarang usul. Diperlukan suatu tata cara pengajuan dan persyaratan lain yang harus dipenuhi si calon pahlawan sesuai dengan undang-undang.

    Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kebumen Muh Rosyid, mengatakan, usulan Jenderal HM Sarbini agar mendapatkan gelar pahlawan nasional prosesnya masih sangat panjang. Pasalnya, dibutuhkan banyak persyaratan sebelum melakukan usulan itu. "Ternyata memang susah prosesnya. Persyaratannya harus lengkap, mulai dari bertugas dimana, apa saja yang pernah dilakukan. Dan itu harus dibuktikan dengan bukti tertulis," kata Muh Rosyid.

    Menurutnya, seseorang dikatakan sebagai pahlawan apabila mendapat penghargaan gelar pahlawan dari Presiden. Pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajah yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara. Gelar itu bisa juga diberikan untuk seseorang yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa.
    Adapun syarat khusus yang harus dipenuhi calon pahlawan adalah selama masa hidupnya, dia pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, dia pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara serta pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Calon pahlawan juga harus memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi, dan atau melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.

    Selain itu, sebelum diusulkan ke pemerintah pusat juga harus diseminarkan terlebih dulu. Sehingga untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. "Sebenarnya usulan-usulan semacam itu datangnya dari masyarakat yang harus didukung berbagai persyaratannya," ujarnya.
    Sementara itu, Jenderal HM Sarbini merupakan salah satu putra terbaik asal Kabupaten Kebumen. Dia sudah malang melintang di bidang militer dan pemerintahan. Jenderal HM Sarbini lahir di Kebumen pada 1914. Dia Pernah menjabat Menteri Pertahanan pada tahun 1966 di era Presiden Soekarno, menggantikan Jenderal AH Nasution. Menjabat Pangdam IV/Diponegoro sekitar 1961-1964.

    Dalam masa perjuangan, terutama pada tanggal 20 Oktober 1945, dia, yang pada waktu itu berpangkat Letkol, memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah dan menyerang, serta mengepung tentara Sekutu dan NICA di desa Jambu, Ambarawa yang kemudian dikenal sebagai peristiwa palagan Ambarawa. Pada masa hidupnya, Jenderal H M Sarbini banyak dikenal sebagai bapak Veteran Indonesia dan diabadikan namanya sebagai nama Gedung Veteran atau Balai Sarbini yang berada di Kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Untuk mengenang jasa-jasanya, di Kebumen, tempat kelahirannya juga didirikan Taman Kota HM Sarbini.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top