• Berita Terkini

    Rabu, 02 November 2016

    Ikut Demonstrasi di Jakarta, Massa dari Solo Dijamin Tertib

    ISWARA BAGUS NOVIANTO/RASO
    SOLO – Sedikitnya 250 orang anggota Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) akan bertolak ke ibu kota untuk mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka berjanji tetap menjaga ketertiban ketika menyampaikan aspirasinya terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).


    Selain DSKS,  rombongan dari Solo yang ikut ke Jakarta antara lain dari Al Mukmin, Hizbullah, Majelis Mujahidin serta elemen lainnya. Mereka akan berangkat Kamis (3/11) menggunakan bus. Sesampainya di Jakarta, peserta aksi singgah di Masjid Istiqlal sebelum bergabung dengan massa lainnya.

    “Kita berangkat dengan 5 bus dengan membawa petisi yang isinya adalah mendukung sikap MUI (Majelis Ulama Indonesia) terkait penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok, mendesak Kapolri cepat memproses kasus penistaan agama dan meminta DPR RI serta Komnas HAM memantau proses aksi khususnya potensi pelanggaran HAM yang dilakukan aparat,” beber humas aksi yang juga Divisi Advokasi DSKS Edi Lukito kemarin (1/11).

    Dalam demonstrasi tersebut, koordinator pusat telah memberikan instruksi bahwa peserta aksi tidak membawa senjata tajam serta menjaga ketertiban.
    Di kota Solo, lanjut Edi, tidak ada aksi demonstrasi besar-besaran. Hanya saja ada rencana mengirimkan petisi oleh ibu-ibu jamaah pengajian ke kediaman Sujiatmi, ibunda Presiden Joko Widodo.

    “Rencana sudah disusun, tetapi hingga sekarang belum resmi. Akan diproses dulu surat-suratnya,” katanya.

    Sementara itu, meskipun aksi dilakukan di Jakarta, stabilitas keamanan di Kota Bengawan tetap diperhatikan. Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ahmad Luthfi memastikan kota Solo tetap kondusif.

    Kepastian itu disampaikan pada Forum Silaturahim Antar Umat Beragama Menjaga Keharmonisan Kehidupan Bermasyarakat di Kota Solo yang digelar di pendapi balai kota kemarin. Dalam kesempatan tersebut Luthfi ingin Solo menjadi barometer kerukunan umat beragama di seluruh Indonesia.

    “Menyampaikan pendapat itu hak seluruh warga negara dan dijamin oleh konstitusi. Silakan kalau demo, tetapi harus tertib dan menjaga hak orang lain. Mari kita jadikan kota Solo ini menjadi contoh kota yang tertib saat menggelar demo,” paparnya.

    Kapolresta yakin yang disuarakan masyarakat saat demonstrasi merupakan keinginan menjadikan bangsa ini lebih baik. Dari niat awal lurus itulah diharapkan proses penyampaian pendapat dapat berjalan baik dan diterima pihak yang dituju.

    Terkait jumlah massa dari Solo yang berangkat ke ibu kota, Luthfi belum mendapatkan data resmi. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah elemen untuk melakukan pendataan.
    Ditambahkan Luthfi, polisi tidak akan melakukan pengawalan massa dari Solo yang berangkat ke Jakarta “Tidak perlu,” tegasnya. (irw/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top