• Berita Terkini

    Jumat, 04 November 2016

    Bus Pengangkut Aksi 4 November Kecelakaan, Satu Meninggal

    SUBANG – Niat hati ikut menyampaikan aspirasi terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bus yang ditumpangi puluhan warga Sukoharjo dan Klaten malah mengalami kecelakaan di tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Kamis (3/11).

    Akibatnya, belasan orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia. Satu diantaranya Cipto Suwarno, 63, warga Desa Wironanggan RT 1 RW 5, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.

    Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.30. Bus nomor polisi AA 1600 G yang mereka tumpangi melaju dari arah Cikopo. Tiba di lokasi kejadian, diduga truk yang ada di depan bus mendadak pindah dari jalur lambat ke jalur cepat.

    Kondisi tersebut membuat sopir bus Ahmad Sakir, 31, warga Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang panik dan hilang kendali. Bus oleng dan melaju melebar ke kanan kemudian menabrak median jalan tol lalu terguling.

    Salah seorang penumpang Dwi Joko Siswanto, 49, warga Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu mengalami luka berat pada bagian wajah dan kaki. Istri Joko mendapatkan kabar insiden tersebut sekitar pukul 04.30.

    “Anak saya yang di Sragen mengabari saya kalau bus yang mengangkut rombongan suami saya mengalami kecelakaan,” ujar perempuan yang enggan disebutkan namanya itu.
    Hingga berita ini diketik, Joko telah mendapat perawatan medis di rumah sakit Majalengka. “Saya pasrahkan kepada Allah. Kami hanya bisa mendoakan dari rumah,” tambahnya.

    Slamet, orang tua Bayu Santoso, 31, warga Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu, salah seorang penumpang yang luka ringan mengatakan,  pihaknya mendapatkan informasi kecelakaan tersebut sebelum Salat Subuh. “Luka ringan di bagian bibir saja. Tapi kondisinya sudah bisa beraktivitas seperti biasanya,” ujar dia.

    Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, Desa Sabrang Jaka Lestanta mengamini ada warganya yang berangkat ke Jakarta dan mengalami kecelakaan di tol Cipali. “Saya tahunya justru dari media massa. Lalu saya mencoba konfirmasi ke rombongan, ternyata benar ada peristiwa itu,” ucapnya.

    Sementara itu, sekitar enam warga Sukoharjo tercatat menjadi penumpang bus nahas tersebut. Satu orang diantaranya atas nama Cipto Suwarno meninggal.

    Irsyad, warga Wironanggan, Gatak mendapatkan informasi Cipto Suwarno meninggal sekitar pukul 05.30. Sehari-hari, Cipto dikenal sebagai warga yang baik dan aktif bersosialisasi.

    Sedangkan penumpang yang terluka yakni Sarimah Rahmat Sarimanto, 61, warga Dukuh Krajan RT 3 RW 1 Desa Krajan  Kecamatan Gatak; Ismail, 49, warga dukuh Krecean RT 3 RW 6 Desa Wironangan, Kecamatan Gatak; Muchson Abu Zaman Pardi, 56, warga Dukuh Tegalan  RT 001 RW 005 Desa Wironanggan, Kecamatan Gatak.

    Selanjutnya Marwanto Dwi Santoso, 41, warga Dukuh Tegalan RT 1 RW 5 Desa Wironanggan Kecamatan Gatak; Mulyono, 31, Dukuh Tegal Pusposari  RT 3 RW 6 Desa Wironanggan, Gatak.

    Kapolres Sukoharjo AKBP Ruminio Ardano mengimbau, warga Sukoharjo yang ikut menyampaikan aspirasi di Jakarta hari ini diharapkan bisa tertib. ”Apabila tidak perlu ke Jakarta, sebaiknya tidak usah. Menyampaikan pendapat di sini (Sukoharjo,Red) juga bisa,” papar dia.
    Hanya saja, bila ada elemen masyarakat yang hendak melakukan aksi diharapkan melapor 3x24 jam sebelum kegiatan. (ren/yan/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top