• Berita Terkini

    Kamis, 01 Desember 2016

    600 Relawan Dikerahkan Cari Korban Longsor Karanganyar

    ISWARA BAGUS NOVIANTO/RASO
    KARANGANYAR –  Berbekal cangkul dan alat sederhana lainnya, 600 relawan gabungan menyisir persawahan yang tertutup material tanah di Dukuh Tegalsari RT 1 RW 15 Dusun Bulu Rejo, Desa/Kecamatan Karangpandan, Rabu (30/11). Mereka mencari dua petani yang hilang disapu longsor.

    Relawan dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan elemen lainya dibagi menjadi lima kelompok lalu disebar di lima titik. Diantaranya di sekitar tebing yang longsor, hingga jembatan desa setempat.

    Menjelang sore, pencarian dihentikan sementara karena kondisi cuaca kurang bersahabat. Sejumlah pejabat seperti Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, Komandan Kodim 0727/ Karanganyar Letkol CZI Santy Karsa Tarigan, anggota DPRD Karanganyar silih berganti meninjau lokasi kejadian. Dapur umum dan posko kebencanaan telah didirikan.

    Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar Nugroho menuturkan, material longsor berupa tanah, batu bercampur air berasal dari bukit sisi selatan Dusun Bulurejo menghantam bukit di sisi berseberangan lalu menggulung area persawahan tempat belasan petani memanen padi. Kuatnya longsoran terlihat dari radius luncuran material tanah yang mencapai 500 meter hingga ke seberang jembatan desa setempat.

    Koordinator Teknis Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Basuki mengatakan, hasil pencarian sementara, ditemukan alat perontok padi diduga milik kedua petani yang hilang. Alat tersebut terkubur sedalam tiga meter di sektor 2 yang berjarak cukup jauh titik longsor. ”Kemudian kita temuan jarit. Dari temuan itu diduga korban tertimbun sekitar 2 hingga 3 meter,” terangnya.

    Di lapangan, para relawan harus ekstrahati-hati karena kondisi tanah masih labil. Ditambahkan di bagian perbukitan terjadi gerakan tanah berpotensi menimbulkan longsor susulan. ”Pencarian dilanjutkan pagi besok (hari ini, Red). Kami terkendala sumber air kecil sehingga untuk membersihkan tanah tidak cukup kuat,” kata Basuki.
    Ditambahkannya, lokasi pencarian difokuskan di area atas jembatan. Sebelumnya, di tempat ini ditemukan satu petani meninggal tertimbun longsoran.
    ”Kemungkinan korban terseret longsor hingga sejauh 400 meter,” jelas Basuki.

    Sementara itu, rencana penggunaan alat berat untuk membantu pencarian sulit diwujudkan karena akses jalan ke lokasi longsor terlalu sempit. Solusinya lainnya adalah menggunakan anjing pelacak. Namun para relawan tidak menjamin alternatif tersebut berjalan mulus karena tebalnya material longsoran.

    Sekadar informasi, delapan petani terjebak longsor saat memanen padi di Dukuh Tegalsari RT 1 RW 15 Dusun Bulu Rejo, Desa/Kecamatan Karangpandan. Lima lainnya berhasil selamat. Satu petani atas nama Sutoyo, 75, warga Gondang Gentong RT 1 RW 7 Desa Karangpandan meninggal tertimbun tanah.

    Sedangkan Daliyem, 70, warga Tegalsari, RT 1 RW 15 Dusun Bulurejo, Desa Karangpandan, dan Gito Simin, 50, warga Sintru Kembang, Desa Doplang masih dalam pencarian. (adi/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top