• Berita Terkini

    Selasa, 15 November 2016

    12 PNS Wonosobo Terjaring Razia Disiplin

    WONOSOBO- Operasi penegakan disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) yang digelar Satpol PP, Senin (14/11) pagi membuat puluhan pegawai kalang kabut. Berada di luar kantor di tengah jam kerja, dan tanpa surat tugas jelas dari pimpinan mereka, para ASN itu mengaku tak menyangka bakal terkena razia.

    Dua pegawai di lingkup Setda kepergok tengah makan di sebuah warung, bahkan mencoba mengaku bagian dari petugas Satpol PP namun tertinggal rombongan. Selain itu da pula dua guru perempuan yang tengah memesan makanan kecil di sebuah toko di Jalan Angkatan 45, mengaku diperintahkan oleh pimpinan namun tidak dibekali surat tugas.
    Kepala Kantor Satpol PP dan Linmas, Faisal RB yang memimpin langsung operasi, menegaskan, siapapun pegawai yang diketahui berada di luar kantor tanpa mengantongi surat tugas wajib ditahan Kartu tanda penduduknya.

    “Sengaja kami menggelar operasi penegakan disiplin ASN hari Senin ini, sebagai upaya agar para pegawai di lingkup Pemkab Wonosobo tidak seenaknya menggunakan jam kerja untuk kegiatan pribadi,” tegas Faisal.

    Di luar hari Senin, menurut Faisal agak sulit, karena ASN di Pemkab Wonosobo mengenakan pakaian batik dan serupa dengan yang dikenakan masyarakat kebanyakan. Pihaknya mengaku menerjunkan 15 personel yang dibagi dalam tiga regu untuk menyisir 3 titik keramaian, meliputi kawasan pasaraya Rita, pasar Induk, dan swalayan Trio.
    Selain ketiga titik tersebut, semua personel diisntruksikan Faisal untuk mengawasi pula ruas-ruas jalan, terutama di sekitar warung-warung makan. Sebagian besar pegawai, menurut Faisal keluar kantor untuk keperluan sarapan dan berbelanja.

    “Semua aparat sipil Negara, mulai dari tingkat kelurahan maupun desa hingga yang berasal dari lingkup OPD Pemkab tidak kami bedakan,” tandasnya.

    Selama sekitar tiga jam menyisir ketiga titik sasaran dan beberapa ruas jalan, ketiga tim dikatakan Faisal berhasil mengamankan 12 KTP milik para pegawai. Semua KTP tersebut, menurut Faisal akan ditahan di Kantor Satpol PP dan kepada para pemiliknya diminta untuk mengambil sendiri keesokan paginya.

    “Ini sebagai salah satu upaya shock therapy alias terapi kejut bagi para ASN, agar ke depan mereka tak hanya sekedar absen sidik jari di kantor lalu pergi lagi tanpa tujuan jelas,” jelasnya.
    Ke depan, pihaknya mengaku akan lebih intensif menggelar razia serupa dan tidak menutup kemungkinan dengan menggandeng unsur kepolisian. Operasi bersama kepolisian menurut Faisal perlu, mengingat selama keliling ke lapangan, pihaknya melihat banyak ASN berseliweran dengan mengendarai sepeda motor.

    “Kami tidak berhak menahan pengendara sepeda motor maupun mobil, karena itu menjadi kewenangan Polri,” pungkasnya. (gus)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top