• Berita Terkini

    Selasa, 11 Oktober 2016

    Warganya Jual Ginjal, Bupati Entus Prihatin

    SLAWI - Siapa pun orangnya, pasti akan prihatin jika mendengar ada orang yang hendak menjual organ tubuhnya. Begitu pula dengan Bupati Tegal, Enthus Susmono yang merasa iba saat mendengar jika warganya hendak menjual ginjal seharga Rp 200 juta. Dia adalah Estriyati,38, warga RT 1 RW 3 Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal. Mengingat hal itu, Bupati tidak akan tinggal diam. Orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini mengaku bakal membantu biaya hidup ibu dari dua anak itu.

    "Saya siap membantu biaya pendidikan kedua anaknya,\rdblquote  kata Enthus Susmono saat ditemui di rumah dinasnya, kemarin (10/10).

    Bupati tak menampik, kebutuhan hidup belakangan ini memang sulit. Namun, menjual ginjal bukanlah sebuah solusi. Sebab, Pemkab Tegal memiliki banyak program dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. "Kami akan koordinasi dengan Dinsos,"ujarnya.


    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Tegal, Eko Jati mengungkapkan, setelah diintruksikan Bupati untuk membantu Estriyati, pihaknya berencana akan mendatangi rumah mantan perangkat desa itu. Dinsosnakertrans akan menverifikasi keluarga Estriyati. Jika keluarga itu masuk kategori orang miskin, maka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. "Kita bisa masukan program bantuan tidak direncanakan. Besarnya bantuan Rp 5 juta, " terangnya.

    Dia mengaku, saat ini Dinsosnakertrans tidak ada program bantuan usaha bagi perseorangan. Program bantuan usaha diperuntukan bagi kelompok masyarakat. Bantuan itu merupakan program Pemerintah Pusat dalam memberikan bantuan usaha. "Semoga nantinya jika dapat bantuan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup kedepan, "harapnya.

    Diberitakan sebelumnya, Estriyati mengaku sudah putus asa untuk menghidupi dua anaknya, sehingga nekat untuk menjual ginjalnya seharga Rp 200 juta. Sejak tiga bulan lalu, Estriyati ditinggal oleh suaminya pergi entah kemana. Dan saat ini, Estriyati hanya hidup bersama dua anaknya yang masih berusia 4 tahun dan 11 tahun.

    Rencananya, jika ada yang berminat membeli ginjalnya, maka uangnya selain untuk biaya hidup juga untuk mengembalikan hutang kepada tetanggannya yang mencapai puluhan juta.  "Saya bingung. Buat makan sehari-hari saja susah. Hutang juga sudah banyak sampai-sampai tidak boleh pinjam uang lagi. Ini saja saya numpang di rumah orangtua," ucapnya sedih. (yer)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top