• Berita Terkini

    Senin, 31 Oktober 2016

    Truk Dihajar Malabar , PT KAI Rugi Lebih dari Rp 40 Miliar

    INDRO SUPRIYADI/RADAR SRAGEN
    SOLO – Kecelakaan antara truk pengangkut backhoe dan kereta api (KA) Malabar di perlintasan KA jalan raya Grompol-Batujamus, Karanganyar, Sabtu (29/10) sekitar pukul 22.15 menyebabkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) rugi besar.


    Truk nahas pengangkut backhoe nomor polisi B 9071 ZJ itu dikemudikan Bayu Sahara, 22, dan melaju dari arah barat (Grompol) menuju ke timur (Batu Jamus). Di luar prediksi, ketika melintas, truk malah tersangkut di tanjakan perlintasan KA yang dijaga Yulianto, 38.

    Ketika tersangkut, truk warna hijau itu tidak dapat dimundurkan atau dimajukan meskipun Bayu sudah berusaha keras. Ini karena beban truk cukup berat dan bodi truk berada di puncak tanjakan perlintasan KA yang cukup tinggi.
    Melihat kejadian tersebut, menghubungi Stasiun Masaran agar menunda keberangkatan KA Malabar. Tapi telat. KA yang membawa ratusan penumpang tersebut sudah bergerak meninggalkan stasiun dan kian mendekati perlintasan KA.

    `` Benturan keras tak bisa dihindari. Truk ditabrak KA jurusan Malang-Bandung dan terseret sejauh 15 meter. ”Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi truk dan penjaga palang pintu kereta api,” tutur Kasat Lantas Polres Karanganyar AKP Ahdi Rizaliasyah melalui Kanit Laka Ipda Maryadi, Minggu (30/10)

    “Tabrakan tersebut membuat KA Malabar anjlok," tegas Manajer Humas PT KAI Daop VI Eko Budianto ditemui di ruang VIP Stasiun Purwosari Solo kemarin (30/10).

    Dampak lainnya, terjadi keterlambatan perjalanan sejumlah kereta. Diantaranya KA Mutiara Selatan, Krakatau, Gajayana, Malioboro Ekspres (Molek), Bima, dan lainnya yang melaju dari arah timur maupun barat. Rata-rata keterlambatan mencapai 4-8 jam. Eko memprediksi, kondisi rel di lokasi kejadian baru pulih 1-2 hari ke depan.

    Selain itu, di memprediksi PT KAI mengalami kerugian lebih dari Rp 40 miliar. Nominal tersebut hanya untuk memperbaiki kerusakan lokomotif KA. Belum termasuk kerusakan sinyal, rel, dan nonmaterial lainnya.  "Atas peristiwa tersebut PT KAI berencana melayangkan gugatan kepada pemilik truk. Tahun ini, kecelakaan di jalur KA didominasi kendaraan macet, mogok, dan orang bunuh diri," terang dia.

    Malam itu, KA Malabar mengangkut 150 penumpang kelas eksekutif, 120 orang di bisnis, dan lebih dari 500 penumpang di kelas ekonomi. "Beruntung tidak ada korban jiwa karena posisi gerbong penumpang berada di belakang gerbong barang," papar Eko.

    Ditambahkan dia, selama proses evakuasi, penumpang diarahkan untuk keluar gerbong. Selama menunggu, mereka diberikan service recovery berupa makanan dan minuman.

    Sebelum kejadian, petugas palang pintu memberikan isyarat kepada masinis KA Malabar untuk menghentikan laju KA karena ada truk yang berhenti di perlintasan. Tapi upaya tersebut gagal. "Jarak aman pengereman itu sekitar 1 kilometer jika kecepatan kereta 60-80 kilometer per jam,” jelas Eko.


    Sementara itu, proses evakuasi lokomotif yang anjlok dilakukan menggunakan alat berat dan baru rampung Minggu (30/10) sekitar pukul 06.00. Kapolsek Masaran AKP Mujiono menuturkan, lokasi kecelakaan masuk wilayah Kecamatan Kebakramat, Kabupaten Karanganyar. Sehingga pihaknya hanya mem-back up. ”Ditangani langsung Polres Karanganyar,” ujarnya mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso. `(din/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top