• Berita Terkini

    Rabu, 26 Oktober 2016

    Suami Dokter Jadi Terduga Teroris

    Punya Peran Vital di Jaringan Islamiyah
    SOLO – Radikalisme bisa menjerat siapa saja. Mulai dari pengangguran, pelajar, mahasiswa, hingga suami seorang dokter. Adalah GW, 48, yang diringkus anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dibantu personel Brimob dan satuan reserse kriminal (reskrim) Polresta Surakarta serta Polda Jateng kemarin (25/10).

    Warga Jalan Hasanudin, Dusun Ndoyo, Kelurahan Selosari, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Jawa Timur itu terindikasi memiliki peran vital pada bidang divisi pengamanan, pencarian jalur, serta penyimpanan logistik Jamaah Islamiyah (JI).

    Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Solo, suami dari dokter DR ini ditangkap setelah mengantarkan putranya ke sekolah sekitar pukuyl 06.30. Selanjutnya di dibawa ke Polres Magetan.

    Beradar kabar, GW bakal diperiksa di Mapolresta Surakarta. Tapi karena pertimbangan teknis, dia langsung dibawa ke Mabes Polri. Setelah menangkap GW, tim yang berjumlah sekitar 40 personel menggeledah rumahnya dan mengamankan sejumlah barang bukti antara lain satu set komputer dan CPU, 16 buah senjata tajam terdiri atas pedang, celurit, pisau lempar, dan tujuh pisau biasa.

    Selanjutnya dua buah rompi, tiga buku tabungan, lima unit handphone, enam buku tentang jihat, satu lem, kalsium, arang, kaset, bahan almunium, satu buah walkman dan tiga buah kaset, enah buah Potongan paralon, paku, korek api dan delapan buah baterai jam, potongan kabel dan serta solasi.
    Hasil penyelidikan sementara, bapak empat anak ini merupakan adik dari U, salah seorang pengusaja kerajinan kulit di Kabupaten Magetan. U juga diketahui sebagai kelompok JI lama jaringan Shibghotuloh.

    Informasi lain menyebutkan, penangkapan GW alias S merupakan hasil pengembangan penangkapan salah seorang terduta teroris di Kabupaten Karanganyar.
    Dikonfirmasi terkait bantuan personel dari Polresta Surakarta saat penangkapan GW, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ahmad Luthfi menuturkan, pihaknya menerjunkan satu regu tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).
    “Benar ada tangkapan tersebut. Namun kita tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut karena sudah ranah Mabes Polri,” ujar Luthfi. (atn/wa)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top