• Berita Terkini

    Minggu, 30 Oktober 2016

    STOP HIV-AIDS!Semua Pihak Harus Berperan

    KEBUMEN tersohor sebagai kota para santri. Kota ini terkenal akhlak yang baik dan putih sebagai tanda kesucian mereka. Dari slogannya Kebumen Beriman yaitu Bersih, indah, manfaat aman dan nyaman tetapi ungkapan ini bertolak belakang dengan fakta yang tersebar kali ini. Kebumen terhentakan dengan kabar yang mengejutkan, yang mana jumlah penderita HIV-AIDS di Kebumen mencapai 622 orang.

    HIV-AIDS merupakan penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obat penawarnya. HIV-AIDS harus kita cegah karena ada pepatah yang mengatakan “ Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Salah satu usaha yang dapat kita lakukan yaitu pencarian lingkungan dan pergaulan yang bagus. Karena lingkungan dan pergaulan menjadi penyebab utama terjadinya perilaku yang menyimpang. HIV(Human Imunate Deficiency ) dan AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) sudah menjadi trending topik di Kebumen karena jumlah penderita yang selalu meningkat tiap tahunnya.


    Walaupun setiap tahunnya jumlah penderita penyakit ini semakin meningkat, tetapi masih ada harapan untuk menjadi kota yang seutuhnya beriman. Dengan dukungan kombinasi dari sekolah, masyarakat, pemerintah dan pondok pesantren dapat membantu mencegah penyakit HIV-AIDS.


    Beriman tak boleh kita nodai dengan perilaku yang buruk. Tempt- tempat indah juga tak boleh kita nodai dengan perilaku yang negatif. Tetapi sekarang ini banyak menyleweng dari prinsip itu. Salah satu yang menjadi sorotan  yaitu tempat-tempat rekreasi di Kebumen telah ternodai dengan tingkah laku orang yang kurang baik.

    Apabila kita pahami, di balik tersohornya kota santri ini masih banyak perilaku yang menyimpang. Buktinya kabar yang sangat mengejutkan dimana jumlah penderita HIV-AIDS di kebumen banyak dan selalu meningkat, kabar ini telah menunjukan perilaku yang menyimpang. Fakta ini menjadi PR yang cukup besar bagi pemerintah, sekolah, pondok  pesantren dan masyarakat. Apakah kita mau kebumen beriman ternodai dengan penyakit HIV-AIDS? Oleh karena itu, kita harus ikut kata-kata ini “ Stop Pergaulan Bebas, Virusmu Bukan Untukku”.

    Untuk itu, Pemerintah harus lebih peduli dengan kondisi sekarang ini, karena penyakit HIV-AIDS tidak hanya dari kalangan dewasa tetapi pelajarpun ikut menjadi penderitanya. Dari pihak sekolah, sebaiknya harus sering melakukan sosialisasi tentang HIV-AIDS dan meningkatkan pengetahuan tentang moral dan hukum.  Masyarakat harus menciptakan lingkungan dan pergaulan yang bagus untuk para pemuda kebumen. Sementara itu,  Pondok pesantren juga harus ikut berpartisipasi untuk mencegah penyakit HIV-AIDS dengan cara memberikan dasar agama untuk santri disana. Karena santri menjadi contoh untuk pemuda Kebumen. Pelajar sendiri harus mengembangkan kegiatan-kegiatan positif bukan malah kegiatan yang negatif.



    Oleh : Alfa Maghfiroh
    Siswa SMAN 1 KEBUMEN

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top