• Berita Terkini

    Jumat, 07 Oktober 2016

    Siaga Bencana, Kebumen Siapkan Ribuan Relawan

    saefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen menggelar apel siaga bencana, Kamis (6/10/2016). Kegiatan yang digelar di alun-alun Kebumen tersebut diikuti tak kurang dari 1500 relawan terdiri dari berbagai unsur seperti tim SAR, PMI, Tagana, Polres Kebumen, Orari, RSUD, Rs Muhammadiyah Sruweng, Kokam, Rapi, TNI, Dinsos hingga  KPU.

    Hadir kemarin, Bupati HM Yahya Fuad sekaligus memimpin apel siaga bencana, Wakil Bupati KH Yazid Mahfudz, Sekretaris Daerah Adi Pandoyo beserta jajaran forum unsur pimpinan daerah (Forkompimda) Kabupatan Kebumen serta unsur pelajar.

    Dalam kesempatan itu, Bupati Fuad mengatakan, penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau dinas terkait saja. Namun harus melibatkan seluruh pihak dan elemen masyarakat."Saya mengapresiasi kepada BPBD dan relawan yang telah berupaya keras dalam menanggulangi bencana. Melalui apel ini kita semakin mempererat komitmen dalam menanggulangi bencana secara berkesinambungan," kata Bupati Fuad.

    Meningkatkan kesiapsiagaan itu menjadi penting, mengingat Kebumen termasuk wilayah yang memiliki resiko bencana yang tinggi. Terlebih di tengah cuaca ekstrem sebagai dampak La Nina dimana musim hujan datang lebih cepat. Bahkan, bencana sudah terjadi di Kebumen pada awal Oktober ini.

    Di kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan perkiraan cuaca dari BMKG dibulan Oktober. Menurut Bupati, curah hujan di wilayah Kebumen masih akan terus meningkat dan mencapai puncaknya ada awal tahun 2017, persisnya di Bulan Januari dan Februari.

    Makin patut diwaspadai, berdasarkan prediksi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, sejumlah kecamatan rawan terjadi tanah bergerak yang bisa memicu longsor. Wilayah-wilayah rawan longsor itu meliputi  Kecamatan Ayah, Sempor, Sruweng bagian Utara, Karangsambung, Alian, dan sejumlah kecamatan lainnya. "Saya harap warga tetap waspada datangnya bencana longsor. Jangan jadikan bencana sebagai hal biasa hanya karena di wilayah anda sering banjir.  Bencana adalah sebuah hal yang luar biasa, Sekali lagi saya tegaskan, bahwa bencana bukan hal yang biasa tapi hal yang luar biasa," tegasnya.

    Usai memberi pengarahan, Bupati didampingi unsur pimpinan daerah memeriksa peralatan bencana dan memastikan bisa berfungsi saat dibutuhkan. Dalam apel siaga bencana tersebut Pemkab juga menyalurkan bantuan kepada 6 korban banjir dan tanah longsor. Masing-masing, Nono Suratno warga RT 2 RW 2 Desa Kretek, Kecamatan Rowokele, Santarja warga RT 4 RW 1 Desa Jatiroto Kecamatan Buayan, Bahrudin warga RT 06 RW 01 Desa  Kalibangkang Kecamatan Ayah. Berikutnya, Satimin warga RT 3 RW 4 Desa Wargirpandan Kecamatan Rowokele, Sainem dan Wasimin warga Desa Wonoharjo Kecamatan Rowokele. Bagi para korban bencana pada Juli 2016 lalu itu menerima masing-masing Rp 10 juta.

    Wasimin (55) salah satu warga desa Wonoharjo yang mendapat bentuan mengaku sangat berterimaksih sekali kepada Pemkab Kebumen yang telah memberikan bantuan.
    "Terimaksih sekali kepada BPBD Kebumen dan pak Bupati sudah memberikan saya bentuan sebesar ini. Sekalilagi saya ucapkan termakasih banyak, "katanya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Kebumen Eko Widianto mengatakan, apel siaga bencana menjadi salah satu upaya untuk menggalang kerjasama dan kekompakan antar dinas instansi terkait bersama peran relawan dalam upaya menangulangi bencana. Selain itu apel siaga juga untuk mengetahui kekuatan ketangguhan tenega sukarelawan beserta peralatan dan fasilitas yang dimiliki instansi untuk persiapan menanggulangi bencana. "Dangan Apel ini diharapkan nantinya seluruh instansi terkait, relawan dan masyarakat bisa bekerja sama menanggulangi bencana," katanya yang kemarin didampingi Kasi Pencegahan dan Kesiapkesiagaan, Ahmad Sofani.(saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top