Untuk itu Bupati Purworejo, sampai akhir masa jabatan tahun 2021 yang akan datang menargetkan pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,09 persen menjadi 6,96 persen.
"Sektor pertanian masih mendominasi distribusi PDRB 26,09 persen, diikuti sektor industri pengolahan 18,14 persen, dan sektor perdagangan 12,47 persen. Sehingga sektor pertanian masih berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purworejo," ucap Bupati.
Bupati menyampaikan, indeks pembangunan manusia (IPM) dari 70,12 persen menjadi 73,69 persen, angka kemiskinan dari 13,80 persen menjadi 8, persen, kunjungan wisata dari 478.176 orang menjadi 1.427.826 orang, peningkatan nilai investasi dari Rp 215 milyar menjadi Rp 242 milyar, pertumbuhan PDRB sektor perdagangan dari 4,17 persen menjadi 7,47 persen, jaringan jalan dalam kondisi mantap dari 76 persen menjadi 85 persen.
Menurut Bupati, dalam kurun waktu sekitar tujuh setengah bulan sejak dilantik pada tanggal 17 Pebruari 2016, tentu belum banyak hal yang bisa lakukan. Namun ada beberapa catatan yang perlu diungkapkan sebagai wahana untuk memotivasi semua pihak.
"Diantaranya yang paling aktual dan monumental, yakni diakhirinya perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan PT Karsa Bayu Bangun Perkasa, yang akan menjadi starting point untuk memulai pembangunan kembali Pasar Baledono," ucapnya.
Dikatakan, berbagai hambatan, tantangan dan rintangan menyertai berbagai penyelesaian masalah tersebut. Namun pihaknya tetap optimis. Semua potensi yang di miliki, harus di berdayakan untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang ada.
"Pekerjaan besar kita belum selesai. Di samping banyak capaian dan prestasi yang sangat membesarkan hati, tentu kita juga tidak menutup mata dari adanya kekurangan dan belum tuntasnya penanganan masalah yang ada saat ini," tandas Bupati. (ndi)
