KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejumlah penguasa retail di Kebumen menyatakan kesanggupannya untuk memasarkan produk UMKM Kebumen. Kesanggupan tersebut disampaikan dalam Ramah tamah Bupati dengan Pengusaha Retail dan Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Kebumen, bertempat di Pendopo Bupati Kebumen, baru-baru ini.
Kegiatan yang digagas langsung oleh Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad, tersebut merupakan upaya Pemkab Kebumen untuk menjembatani dan mendekatkan usaha retail dengan pelaku UMKM.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz , para asisten Sekda serta Kepala SKPD terkait seperti Bagian perkonomian Setda Kebumen, Dinas Perindagsar serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten kebumen. Sedangkan sejumlah pengusaha retail yang hadir antara lain dari Rita Pasaraya, Toserba Jadi Baru, Indomaret, Pusaka Indah serta para pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen .
Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad, menyampaikan terima kasih atas respon baik dari kalangan pengusaha retail dan pelaku UMKM, untuk duduk bersama dalam forum kali ini. Sekaligus merupakan upaya Pemkab kebumen untuk menjembatani antara Pengusaha Toko Retail dan Pelaku UMKM, untuk bertemu serta menjajagi kerjasama yang saling menguntungkan.
" Saya berharap pertemuan kali ini bisa menjadi awal baik untuk menjajagi kerjasama yang saling menguntungkan " ungkap Bupati Fuad.
Bupati juga berharap pertemuan tersebut bisa menjadi media penghubung antara kepentingan Pelaku UMKM dengan Pengusaha Toko Retail. Sehingga keberadaan Toko Retail tidak hanya bermanfaat bagi para pelanggan, tetapi bermanfaat pula bagi kemajuan dan pengembangan Pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen.
"Seperti kita ketahui, keberadaan toko retail di kabupaten Kebumen telah menyebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Bahkan, lanjut bupati, karena lokasinya yang strategis, tempat lebih nyaman, harga pasti, pelayanan menarik dan jam operasionalnya lebih lama, toko retail menjadi tempat belanja yang nampaknya lebih menarik bagi masyarakat.
Menurutnya, belum ada standarisasi produk . Di sisi lain, Kabupaten kebumen yang mempunyai ribuan pelaku UMKM ternyata masih mengalami kesulitan mengakses ke Pengusaha Toko Retail untuk ikut memasarkan produknya. Produk UMKM yang sebagian besar menghasilkan produksi berupa makanan maupun barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari tersebut, belum bisa dipasarkan melalui toko modern. "Sehingga keberadaan Toko Retail saat ini, belum banyak berpengaruh terhadap pengembangan produk para Pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen," tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut terungkap berbagai permasalahan yang mengakibatan selama ini Pengusaha Toko Retail tidak bisa menerima produk Pelaku UMKM. Antara lain belum ada standar mutu pada produk UMKM, baik dalam hal kualitas dan kemasan. Serta belum adanya standar harga, sehingga produk yang sama dari beberapa UMKM harganya bervariasi. Permasalahan lainnya karena Toko Retail hanya sebagai franchise (waralaba), sehingga kebijakan menampung produk lokal berada pada manajemen pusat.(ori/mam)
Kegiatan yang digagas langsung oleh Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad, tersebut merupakan upaya Pemkab Kebumen untuk menjembatani dan mendekatkan usaha retail dengan pelaku UMKM.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz , para asisten Sekda serta Kepala SKPD terkait seperti Bagian perkonomian Setda Kebumen, Dinas Perindagsar serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten kebumen. Sedangkan sejumlah pengusaha retail yang hadir antara lain dari Rita Pasaraya, Toserba Jadi Baru, Indomaret, Pusaka Indah serta para pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen .
Bupati Kebumen Muhammad Yahya Fuad, menyampaikan terima kasih atas respon baik dari kalangan pengusaha retail dan pelaku UMKM, untuk duduk bersama dalam forum kali ini. Sekaligus merupakan upaya Pemkab kebumen untuk menjembatani antara Pengusaha Toko Retail dan Pelaku UMKM, untuk bertemu serta menjajagi kerjasama yang saling menguntungkan.
" Saya berharap pertemuan kali ini bisa menjadi awal baik untuk menjajagi kerjasama yang saling menguntungkan " ungkap Bupati Fuad.
Bupati juga berharap pertemuan tersebut bisa menjadi media penghubung antara kepentingan Pelaku UMKM dengan Pengusaha Toko Retail. Sehingga keberadaan Toko Retail tidak hanya bermanfaat bagi para pelanggan, tetapi bermanfaat pula bagi kemajuan dan pengembangan Pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen.
"Seperti kita ketahui, keberadaan toko retail di kabupaten Kebumen telah menyebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Bahkan, lanjut bupati, karena lokasinya yang strategis, tempat lebih nyaman, harga pasti, pelayanan menarik dan jam operasionalnya lebih lama, toko retail menjadi tempat belanja yang nampaknya lebih menarik bagi masyarakat.
Menurutnya, belum ada standarisasi produk . Di sisi lain, Kabupaten kebumen yang mempunyai ribuan pelaku UMKM ternyata masih mengalami kesulitan mengakses ke Pengusaha Toko Retail untuk ikut memasarkan produknya. Produk UMKM yang sebagian besar menghasilkan produksi berupa makanan maupun barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari tersebut, belum bisa dipasarkan melalui toko modern. "Sehingga keberadaan Toko Retail saat ini, belum banyak berpengaruh terhadap pengembangan produk para Pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen," tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut terungkap berbagai permasalahan yang mengakibatan selama ini Pengusaha Toko Retail tidak bisa menerima produk Pelaku UMKM. Antara lain belum ada standar mutu pada produk UMKM, baik dalam hal kualitas dan kemasan. Serta belum adanya standar harga, sehingga produk yang sama dari beberapa UMKM harganya bervariasi. Permasalahan lainnya karena Toko Retail hanya sebagai franchise (waralaba), sehingga kebijakan menampung produk lokal berada pada manajemen pusat.(ori/mam)