• Berita Terkini

    Senin, 10 Oktober 2016

    Kena Longsor, Rumah di Kutosari ini Terancam "Hanyut" di Sungai Lukulo

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Tanah bergerak di Dukuh Tembana Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen merusak satu rumah warga. Rumah milik Khanafi (56) warga RT 01 RW 05 desa setempat itu, bagian depannya roboh tergerus rekahan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, karena rumah yang berada persis di pinggir Sungai Lukulo itu sudah ditinggal oleh pemiliknya.

    Retakan tanah yang terkikis air hujan sejak Sabtu (8/10/2016) sore itu bahkan menyebabkan tebing setinggi 20 meter dan panjang 25 meter longsor. Tak hanya merusak rumah milik Khanafi, pergerakan tanah di RT 01 RW 05 itu juga mengancam empat rumah milik warga lainnya. Yaitu, rumah milik Suryatno (50), Warid (60), Ahmad Japar (67), dan Warsiyo (56).

    Informasi yang berhasil dihimpun, bencana tanah bergerak itu terjadi pada Sabtu (8/10) sekitar pukul 14.30 WIB bersamaan dengan turunnya hujan deras. Warga setempat merasakan betul pergerakan tanah di tempat itu. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah tetangganya, tetapi sebagian lagi memilih tetap bertahan meski ancaman longsor mengintai.

    "Baru pada pukul setengah empat benar-benar longsor dan rumah pak Khanafi itu sebagiannya terbawa longsor," kata Ahmad Japar, salah satu warga yang rumahnya terancam, Minggu (9/10). Bahkan hingga Minggu (9/10) pergerakan tanah masih dirasakan warga setempat.

    Sejumlah warga sudah mulai mengevakuasi barang-barang berharga dari rumahnya. Itu untuk mengantisipasi pergerakan tanah yang terus berlanjut dan bisa membahayakan jiwa. "Ada yang sudah mengungsi ke sanak keluarganya," ujarnya.

    Menurut warga setempat, gejala pergerakan tanah tersebut sebetulnya sudah dirasakan setiap hujan deras turun. Namun, kejadiannya baru terjadi Sabtu sore akhir pekan lalu. Karena itu, sejumlah warga pun mulai dievakuasi mengingat kondisi cuaca di Kebumen yang masih belum menentu.

    Warga yang tetap bertahan di tempat itu mengaku was-was jika hujan turun, terutama pada malam hari. Seperti keluarga Warsiyo, yang memilih tetap bertahan karena tidak memiliki tempat untuk tinggal sementara. Bahkan keluarga ini memilih tidur diemperan rumahnya untuk memudahkan menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi longsor. "Ya terpaksa tidur di emperan, " kata Siti Khotimah, istri Warsiyo.

    Warga mengaku selalu tidak tenang tinggal ditempat itu. Tetapi mereka tidak punya pilihan lain karena mereka tak memiliki rumah maupun tanah di tempat lain. "Kami berharap pemerintah bisa merelokasi kami ke tempat yang lebih layak. Karena kami sudah tidak tenang tinggal disini," pinta warga.

    Tak hanya di Desa Kutosari, musibah serupa juga terjadi di RT 03 RW 07 Kelurahan Kebumen. Sebanyak tiga rumah ambruk tergerus rekahan tanah yang berada di bantaran Sungai Lukulo itu. Tiga rumah yang nyaris ambruk di Jalan Mangga Kebumen itu, yakni rumah milik Kamad Puji Wuyono, Sumbono, dan Turino. Tak hanya rumah, jalan setapak setempat ambles akibat pergerakan tanah.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top