• Berita Terkini

    Rabu, 05 Oktober 2016

    Hari Jadi Kebumen Bakal Dikaji Kembali

    HMYahya Fuad
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hari Jadi Kabupaten Kebumen yang diperingati setiap tanggal 1 Januari terus menjadi kontroversi berkepanjangan ditengah masyarakat. Terlebih setiap mendekati perayaan hari bersejarah tersebut, ada saja yang menilai penetapan hari jadi oleh Pemkab Kebumen tidak tepat.

    Setelah menjadi polemik berkepanjangan, di bawah kepemimpinan Bupati Mohammad Yahya Fuad dan Wakil Bupati Yazid, Pemkab Kebumen mengisyaratkan bakal merubah hari jadi tersebut.

    Hal itu dibuktikan dengan akan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) tentang hari jadi Kabupaten Kebumen. Rencananya FGD bakal dilaksanakan besok Kamis (6/10/2016) di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen.

    Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Kebumen Asep Nurdiana, mengatakan dalam FGD dan mengkaji hari jadi Kabupaten Kebumen, pihaknya menggandeng Pusat Studi Kebudayaan UGM Yogyakarta. "Melihat kondisi tersebut, pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kebumen berupaya untuk mengkaji tentang penetapan hari jadi dengan menggandeng Pusat Studi Kebudayaan UGM," kata Asep Nurdiana, kepada Kebumen Ekspres, di ruang kerjanya, Selasa (5/10).

    Pihaknya berharap, seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kebumen bisa mendukung dengan memberikan saran, informasi dan masukan untuk penetapan hari jadi ini.

    Asep menambahkan, pengukuhan identitas daerah kabupaten yang merupakan sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan rasa memiliki, jati diri dan bangga bagi warga masyarakat. Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kebumen tanggal 1 Januari 1935 yang merupakan penggabungan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Kebumen.

    Baca juga:
    (Prihatin, Belum Ada Rujukan Sejarah Kebumen)

    Penetapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Lembaran Negara Hindia Belanda Tahun 1935 Nomor 629. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1990. Hingga saat ini menjadi polemik dan kontroversi di masyarakat Kabupaten Kebumen.
    Penetapan hari jadi saat ini dinilai tidak tepat lantaran hanya mendasar pada keputusan pemerintah kolonial Belanda kala itu. Terdapat beberapa versi dinilai lebih tepat.

    Antara lain asal mula lahirnya Kebumen dilacak dari berdirinya Panjer. Menurut sejarahnya Panjer berasal dari Tokoh yang bernama Ki Bagus Bodronolo. Yaitu mulai tahun 1677, tanggalnya sekitar 26 Juni 1677. Kemudian dilacak sejarahnya dari asal mula nama Kebumen, atau munculnya nama Kebumen yang pertama kali. Adalah adanya tokoh Kiai Pangeran Bumidirjo (Babad Arungbinang). Kyai Pangeran Bunidirjo sampai di Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebalah utara Sungai Luk Ulo pada Tahun 1670 dan pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian di kenal dengan nama daerah Ki Bumi atau Ka-Bumi-An.

    Sebelumnya, belum adanya data induk tentang sejarah Kebumen menjadi keprihatinan tersendiri bagi dalang senior Ki Basuki Hendro Prayitno. Terlebih penetapan 1 Januari sebagai Hari Jadi Kabupaten Kebumen hingga kini masih menjadi kontroversi.

    Melihat hal itu, dalang senior asal Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal memandang perlu membuat database sejarah tentang Kebumen yang selama ini belum ada. Nantinya, data tersebut dapat menjadi dasar pijakan untuk berbagai penelitian tentang Kebumen. Sebab, selama ini belum terdapat data induk tentang sejarah Kebumen yang bisa menjadi rujukan, baik oleh masyarakat maupun lembaga yang akan melakukan penelitian.

    Ki Basuki Hendro Prayitno dan guru SMP Negeri 2 Ambal Bambang Cahyono, pun memprakarsai sebuah forum diskusi tentang sejarah Kebumen. Hal tersebut dilakukan karena terdorong oleh rasa keprihatinan yang mendalam ketika melihat kenyataan bahwa hingga saat ini masih sedikit forum-forum kajian yang mengangkat materi sejarah Kebumen. Yang dapat dijadikan referensi bagi masyarakat, khususnya untuk generasi muda.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top