• Berita Terkini

    Jumat, 14 Oktober 2016

    Gebyag Suran Wiromatan Diramaikan Kethoprakan

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Pemerintah Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, menggelar tradisi gebyag suran. Selamatan dalam rangka peringatan bulan Sura 1950 tahun jawa, digelar di pendopo rumah kepala desa setempat, belum lama ini.

    Pada kesempatan gebyag suran tersebut diawali dengan pementasan gending karawitan Wiro Budhoyo. Dilanjutkan dengan untuk pertama kalinya dipentaskan paguyuban kesenian kethoprak Wiro Budhoyo yang didirikan oleh Kepala Desa Wiromartan Widodo Sunu Nugroho. Acara diakhiri dengan kidungan tembang Macapat oleh Joko Sutiyono dan Sumarjono dari Ndudu wetan Kecamatan Grabag Purworejo.

    Ratusan warga, baik tua maupun muda berkumpul memenuhi pendopo. Hadir pada acara itu, Muspika Kecamatan Mirit. Hadir juga Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo.

    Kepala Desa Wiromartan Widodo Sunu Nugroho, mengatakan acara gebyak suran merupakan manifestasi doa  bersama dari seluruh pelaku kesenian desa setempat. Acara tersebut, kata dia, untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Juga berharap agar kelompok kesenian tersebut dapat terus berkembang. "Dengan mengumpulkan masyarakat, diharapkan agar masyarakat untuk ikut mendoakan dan nyengkuyung adanya kesenian ini," kata Widodo Sunu Nugroho, kepada Kebumen Ekspres, disela-sela acara.

    Pada kesempatan tersebut Sunu juga menyampaikan, bahwa Desa Wiromartan pada Agustus lalu telah mencanangkan sebuah gerakan masyarakat yang disebut sebagai "Gerak Maju", atau kepanjangan dari Gerakan Masyarakat Berjuang.

    Menurutnya, dalam gerakan ini berisi suatu ajakan kepada seluruh warga masyarakat setempat agar bergerak berjuang untuk sehat, berjuang untuk melawan kemiskinan, dan berjuang untuk lebih handarbeni. "Gerakan kesenian ini juga merupakan menjadi bagian dari gerakan untuk lebih handarbeni terhadap kesenian dan kebudayaan," tegasnya.

    Ketua Umum DKD Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo, mengaku sangat mengapresiasi acara tersebut. Mengingat kesenian yang di gebyag pada kesempatan itu merupakan jenis kesenian rakyat yang sudah langka. Ia mengungkapkan, kesenian seperti karawitan, kethoprak, bahkan kidhung Macapatan, sudah jarang ditampilkan di masyarakat. Bahkan generasi muda sudah banyak yang tidak mengenal tembang Macapat.

    "Saya salut pada pak lurah Wiromartan yang telah turut berjuang nguri-uri kesenian tradisionil yang sudah langka," kata Pekik, saat menyaksikan pagelaran tersebut.

    Pihaknya juga sangat mengapresiasi pemerintah desa setempat yang telah mendirikan paguyuban karawitan dan kethoprak dengan melibatkan kalangan muda dari karang taruna Wiromartan. "Semoga acara semacam ini dapat menambah wawasan kesenian bagi generasi muda," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top