• Berita Terkini

    Jumat, 21 Oktober 2016

    Dukun Pengganda Uang Raup Rp 30 M, Korban dari Demak hingga Jepara

    ADITYO D/JAWA POS RADAR SEMARANG
    SEMARANG - Kini semakin banyak bermunculan, modus pelaku kejahatan berkedok bisa menggandakan uang. Terbaru, di Cilacap, Jawa Tengah, seorang bernama Harno alias Mbah Gondrong, diduga kuat telah meraup uang sebanyak Rp 30 miliar dengan modus kejahatan praktik penggandaan uang.

    Bisnis haram Mbah Gondrong tersebut berhasil diendus aparat Polda Jateng dan berhasil diringkus di rumahnya yang dijadikan tempat pelaku dalam menjalankan usaha, di Desa Banjareja, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Selasa siang (11/10) kemarin, sekitar pukul 13.00.

    Selain menangkap pelaku, petugas juga menyita barang bukti berupa 7 buah perhiasan emas palsu, kain mori, tulang babi, dupa, menyan termasuk jenglot dan mani gajah. Barang bukti tersebut merupakan perlengkapan sarana magic untuk meyakinkan korbannya bahwa dirinya bisa menggandakan uang.

    ”Korbannya ada sekitar 157 orang, dari Jepara, Kudus, Demak, Rembang, Jakarta, Papua, terbanyak dari Cilacap. Kalau totalnya, kerugian korbannya mencapai Rp 30 miliar,” kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Kamis (20/10) kemarin.

    Lanjut Condro, menurut pengakuan pelaku bahwa dalam menjalankan bisnis haram ini sejak April 2015 sampai 2016. Sedangkan para korban yang terkena bujuk rayu pelaku, telah menyetorkan uang yang jumlahnya bervariasi dalam kisaran jutaan rupiah.

    ”Modus yang digunakan pelaku adalah sarana magic. Korbannya dijanjikan bahwa uangnya bisa digandakan dalam waktu 1 bulan. Ada yang setor Rp 15 juta sampai Rp 20 juta, bisa digandakan sampai Rp 2 miliar,” katanya.

    Sedangkan hasil kejahatan tersebut dipakai pelaku untuk kepentingan pribadi dan sebagian dijadikan aset pribadi. Namun demikian, hasil kejahatan pelaku telah disita semua oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti kejahatan.
    ”Hasilnya murni untuk kepentingan pribadi, ada yang dibelikan tanah dan membangun rumah. Jadi kadang masyarakat itu kurang rasional untuk bisa mendapat kekayaan,” katanya.
    Pelaku, Mbah Gondrong mengakui perbuatannya tersebut. Hanya saja, Mbah Gondrong menampik kalau perbuatan tersebut semata-mata untuk membantu sesama. ”Situ (korban, Red) yang minta tolong dan datang ke rumah saya. Minta bantuan seperti itu. Ya saya jelaskan, kalau minta bantuan seperti itu, ya kita memohon sama-sama,” katanya singkat. (mha/ida/ce1)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top