• Berita Terkini

    Kamis, 27 Oktober 2016

    Dihantam Longsor, Pikap di Boyolali Masuk Jurang

    TRI WIDODO/RASO
    BOYOLALI – Arifin, 18, Sukardi, 40, dan Wiyono, 41, sangat beruntung. Ketiga warga Dusun Kalitengah, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo itu selamat. Padahal pikap yang ditumpanginya masuk jurang sedalam 50 meter setelah dihantam longsor saat melintasi jalur Selo-Ampel, Selasa (25/10).

    Bukan hanya di Selo-Ampel, hujan deras memicu terjadi longsor di sejumlah titik. Hingga Rabu (26/10) siang, petugas berupaya menyingkirkan sisa-sita material tanah.

    Kondisi terparah terjadi di utara Pasar Gebyok, Kecamatan Selo hingga menyebabkan jalur Selo-Ampel terputus. Tebing setinggi 20 meter dan lebar 10 meter ambrol. Material longsor menutup jalan dan sebagian masuk ke jurang di sisi jalan sekitar pukul 17.15.

    Pikap nomor polisi AD 1786 JW yang dikendarai Arifin dan kedua rekannya ikut tersapu hingga masuk jurang. Mereka tidak bisa berbuat banyak karena guguran tanah meluncur cukup cepat. Material tanah menguruk sebagian bodi pikap dan memecahkan kaca bagian depan.


    Setelah terbawa longsoran beberapa meter ke dasar jurang, pikap terbalik dengan posisi roda di atas lalu terhenti. Kesempatan tersebut buru-buru digunakan Arifin dan rekannya menyelamatkan diri. Mereka keluar dari dalam pikap lewat kaca depan mobil yang telah pecah. Kemudian merangkak menaiki tebing jurang.
    Butuh usaha ekstrakeras mengevakuasi bangkai pikap dari jurang siang kemarin. Medan yang terjal dan licin menyulitkan upaya tim Search and Rescue (SAR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, TNI, Polri, serta masyarakat menarik bodi pikap.


    Baru setelah sebagian tebing dikepras dan menurunkan tim serta masyarakat setempat untuk membalikkan posisi pikap, kendaraan pengangkut barang warna hitam tersebut dapat ditarik. Warga pun bersorak.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada tim SAR dan seluruh masyarakat serta pihak terkait yang terlibat dalam upaya evakuasi ini,” ujar Kapolsek Selo AKP Joko Warsono.

    Kapolsek mengingatkan pengendara yang melintas di jalur Selo-Ampel meningkatkan kewaspadaan ketika musim hujan. Sebab kawasan tersebut rawan longsor.
    Untuk memercepat pembersihan sisa material longsor yang menutup jalur Selo-Ampel, tim menyemprotkan air bertekanan tinggi. “Kami berupaya secepatnya menyingkirkan material sisa longsoran,” ujar Komandan Tim SAR Boyolali Kurniawan Fajar Pasetyo.

    Sukarelawan Jalin Merapi Mujianto menjelaskan, jalur alternatif Selo-Ampel kerap terjadi longsor yang berpotensi menutup jalan karena posisinya tepat di bawah tebing. “Warga kami imbau selalu waspada,” pesannya.

    Jatmiko, 43, warga Desa Tarubatang, Kecamatan Selo meminta Pemkab Boyolali dan jajaran terkait memberikan perhatian terhadap jalur Selo-Ampel. “Perlu dibuatkan talut penguat agar longsor tidak langsung menutup akses jalan,” tandas dia.

    Peristiwa serupa terjadi di jalan Boyolali-Selo Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Material tanah menutup separo badan jalan. Warga dibantu TNI dan Polri bergegas membersihkan material longsor.

    Sementara itu, longsor menimpa rumah Satiyar warga Dusun Karang, RT 14 RW 06, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
    “Longsor menutup akses jalan masuk ke bagian dapur milik korban. Kita lakukan penanganan darurat menambal tebing longsor dengan karung pasir diperkuat bronjong kawat,” beber Kepala BPBD Klaten Bambang Giyanto.

    Dia mengingatkan warga yang tinggal berdekatan dengan tebing ekstrawaspada terhadap musibah longsor. (wid/ang/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top