• Berita Terkini

    Kamis, 27 Oktober 2016

    Curi Listrik, Napi Bikin Alat Tatto di Lapas

    ISTIMEWA
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kebumen mendadak dirazia, Rabu (26/10/2016). Hasilnya, sejumlah benda terlarang yang diselundupkan para warga binaan pun diamankan.

    Kepala Rutan Kebumen Soetopo Berutu Amd IP SSos MSi yang memimpin langsung sidak mengatakan, razia kemarin menyasar 15 kamar penjara. Saat itu, petugas menemukan sejumlah benda terlarang. Seperti dua unit handphone yang disembunyikan di bawah bantal dan lima buah garpu. "Petugas juga menemukan alat pembuat tato serta kawat halus yang diduga dipergunakan untuk mencuri arus listrik saat hendak mengecas hanphone dan membuat tatto," katanya.

    Temuan pencurian arus listrik yang digunakan untuk mengecas HP dan membuat tatto, sangat disayangkan Soetopo Berutu. Mengingat, itu dapat menimbulkan resiko yang sangat berbahaya. Baik bagi rutan maupun bagi narapidana bersangkutan. “Kami berharap lapas ini tertib aman dan kondusif,” tuturnya.

    Razia dilakukan lanjutnya, juga untuk menciptakan suasana baru dalam lapas. Sebab  setelah semua barang dibuka dan diteliti, maka para penghuni akan merapikan dan membersihkan kamar.  Dengan adanya suasana baru tentunya, membuat para penghuni merasa sedikit lebih nyaman.  “Kami juga memberikan himbauan kepada warga binaan akan pentingnya menjaga hidup sehat, bersih dan tetap menjaga tertib dan perikehidupan sesama warga rutan Kebumen,” terangnya.


    Dia mengatakan, razia tersebut akan dilaksanakan rutin setiap bulannya , dengan melibatkan seluruh petugas pemasyarakatan, tenaga administrasi dan petugas pengamanan.

    Usai dilakukan razia, Soetopo Berutu pun memberikan pengarahan kepada para penghuni lapas. Dijelaskannya, alat pembuat tatto dapat menjadi salah satu penyebab penyebar virus HIV. “Kita sudan berkali-kali mewanti-wanti agar jangan ada yang membuat tatto, apalagi jarumnya dipakai secara berganti-gantian. Hal itu sangat untuk penyebaran virus HIV yang hingga kini belum ditemukan obat ya,” wanti-wantinya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top