Kejadian ini memaksa warga kedua desa bersama relawan dan petugas terkait harus bekerja keras membuang tumpukan sisa tanah longsor. Ketebalan lumpur diatas jalan mencapai 2 M lebih dengan panjang 10 M. Sementara tebing yang longsor setinggi 30 M dan sangat terjal. "Kejadian pertama kali dilaporkan warga pada Minggu (30/10) pukul 16.30," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono, Senin (31/10).
Dia memastikan, sore kemarin tanah longsor di Dusun Kaliung RT 01 RW 03 Desa Karangsari sudah terbuka pasca kerja bakti dilakukan. Kegiatan ini direncanakan akan kembali dilakukan untuk memastikan sisa tanah longsor berhasil dibuang semua agar jalan tidak licin. Terlebih lagi, ada kemungkinan tanah longsor susulan terjadi jika hujan kembali turun. "Besok (hari ini) kerja bakti akan dilakuka lagi untuk memastikan jalan benar-benar aman. Kemungkinan longsor susulan bisa saja terjadi jika hujan deras," ujarnya.
Tanah longsor disana, katanya juga mengakibatkan kerusakan pada sayap gorong-gorong. Kerusakan tersebut terjadi karena material tanah menumpuk dan mendorong sayap ke dasar sungai sepanjang 5 M dengan kedalaman mencapai 7 M lebih. Selain itu, jaringan listrik untuk warga Dusun Kaliung juga terputus total pasca kejadian tersebut. "Kabel terlepas dari tiang listrik. Tadi sudah diperbaiki petugas PLN dan pasokan listrik kembali normal," ujarnya.
BPBD, katanya langsung mengirimkan sejumlah bantuan berupa bahan makanan untuk mendukung kerja bakti warga bersama petugas. Petugas memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut dan tidak kerusakan pada rumah warga Desa Karangsari maupun Pamulihan. "Longsor hanya menutup jalan," tandasnya. (har)
