• Berita Terkini

    Selasa, 11 Oktober 2016

    ABK Asal Tegal Tewas di Kalimantan

    ROCHMAN GUNAWAN/RADAR SLAWI
    TEGAL
    – Guntur, 27, warga RT 7 RW 3 Pedukuhan Gambuhan, Desa Kramat, Kecamatan Kramat mengalami kecelakaan kerja saat melaut di perairan Kalimantan yang merenggut nyawanya. Anak Buah Kapal (ABK) KM Nur Huda tersebut tewas, Minggu (9/10), sementara jenazah korban, Selasa (11/10) sekitar pukul 02.00 WIB tiba di RS Mitra Siaga, Dampyak.

    Kerabat korban, Wanto, 38, mengatakan jika jenazah korban saat tiba di rumah duka dimasukkan dalam peti. Dari informasi yang dia peroleh, korban diduga mengalami kecelakaan saat bekerja sebagai ABK. Korban, kata dia, mengalami luka di kepala setelah mengalami kecelakaan saat kapal berada di perairan sekitar Pulau Kalimantan. Begitu korban mengalami kecelakaan dan dinyatakan meninggal, pihak keluarga langsung mendapatkan informasi sehingga proses pemulangan jenazah korban hanya memakan waktu dua hari. Selama hidup, korban dikenal sebagia sosok yang periang dan supel dalam bergaul. Tetapi, suratan nasib berkata lain sehingga dalam usia yang baru menginjak 27 tahun, korban sudah terlebih dahulu dipanggil menghadap Sang Kuasa.

    “Begitu jenazah diambil dari rumah sakit, dilanjutkan dengan pemakaman di TPU setempat yang dihadiri keluarga, tetangga serta teman-teman korban semasa hidup,” katanya.

    Kepala Desa Kramat Tjartono Nuryadi membenarkan jika salah satu warganya yang berprofesi sebagai ABK mengalami kecelakaan saat bekerja. Musibah tersebut tentu menjadi pukulan berat bagi pihak keluarga. Tetapi, dia atas nama pemerintah desa berharap agar keluarga yang ditinggalkan bisa menerima cobaan tersebut dengan ikhlas dan berharap agar korban bisa diterima dengan tenang di sisi Nya. Meninggalnya ABK di laut, bukan kali pertama terjadi di desanya. Pasalnya, beberapa waktu lalu juga sempat terjadi kejadian serupa. Hal ini tidak lain dikarenakan sebagian warga desanya bekerja sebagai nelayan, baik juru mudi maupun ABK.

    “Kami ikut prihatin atas musibah yang menimpa korban,” ungkapnya.

    Direktur RS Mitra Siaga dr Wahyu Heru Triyono melalui Humas Tri Nurcahyo mengungkapkan jika korban saat tiba di rumah sakit dalam kondisi meninggal dunia. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, terdapat luka cukup parah di bagian belakang kepala yang menjadi penyebab meninggalnya korban. Karena jenazah sudah lebih dari sehari, maka dimasukkan dalam peti dan langsung diambil oleh pihak keluarga pada Selasa pagi.
    “Semua prosedur sudah dijalankan dan jenazah langsung kami antar ke peristirahatan terakhir,” pungkasnya. (gun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top