• Berita Terkini

    Senin, 19 September 2016

    Waspadai La Nina, Intensitas Hujan Tinggi

    ILUSTRASI
    JAKARTA – Potensi banjir dan tanah longsor di berbagai daerah semakin tinggi hingga akhir September. Salah satu pemicunya fenomena la nina yang mulai terdeteksi meskipun masih lemah. La nina yang pernah terjadi pula pada 2010 dan 2011 itu membuat intensitas hujan lebih tinggi di atas normal yang memicu banjir dan tanah longsor.

    Data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga awal September, tak kurang 323 kejadian tanah longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal. Selain itu sedikitnya 18.655 jiwa menderita dan mengungsi. Sedangkan banjir ada 535 kejadian yang menyebabkan 70 orang tewas . Selain itu tak kurang 1,94 juta jiwa menderita dan mengungsi akibat banjir.

    Dalam sepekan terakhir, menyebutkan longsor dan banjir terjadi di wilayah selatan Jawa Timur. Antara lain tanah longsor menerjang desa Kedoyo, Sendang, Tulungagung; banjir dan longsor di Pacitan; dan tanah longsor di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Malang.

    BNPB juga menerima laporan banjir dan longsor di Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Bandung, Cilacap, Purbalingga, Pekalongan, Kota Brebes, dan Kota Tegal. Beruntung tidak banyak korban jiwa dalam musibah tersebut. tercatat ada satu korban jiwa pada musibah tanah longsor di Tasikmalaya.

    Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan selain la nina ada juga fenomena dipole mode negatif yang bisa meningkatkan curah hujan. Intesitasnya hujan tinggi bisa sampai Maret 2017. ”September yang biasanya puncak musim kemarau tetapi justru hujan berintensitas tinggi turun di beberapa wilayah,” ungkap Sutopo kemarin.

    BNPB pun telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk antisipasi dampak tingginya curah hujan yang berpotensi longsor itu. Seluruh peralatan antisipasi sudah disiapkan di titik-titik yang rawan. ”Masyarakat juga diminta untuk waspada,” ungkapnya.

    Sutopo menjelaskan BNPB juga punya dana yang siap didistribusikan sewaktu-waktu. Total dana yang tersedia sekitar Rp 250 miliar. ”Sedangkan yang sudah didistribusikan Rp 160 miliar,” tambah dia. (jun)





    Negeri rawan bencana



    Sepanjang 2016 hingga awal September

    ada 1.495 kejadian bencana

    korban jiwa 257 orang meninggal dunia,

    pengungsi 2,86 juta orang

    ribuan rumah rusak.

    Lebih dari 95 persen adalah bencana hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh cuaca.



    Sumber: BNPB

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top