• Berita Terkini

    Sabtu, 03 September 2016

    Transaksi Lelang Komoditas Agro Capai Rp 3,093 M

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Pasar Lelang Forward Komoditas Agro Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan berkat kerjasama Disperindagsar Kebumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa tengah dan Koperasi Pasar Lelang Agro berhasil melakukan transaksi sebanyak Rp 3,093 miliar.

    Pasar lelang yang gelar bersamaan dengan launching dan peresmian Pasar Malam Jeniri dilaksanakan di area parkir Pasar Tumenggungan sebelah Barat, Rabu (31/8/2016) malam.  Pasar lelang yang diikuti oleh 23 peserta itu, berhasil melakukan tujuh transaksi. Adapun beberapa komoditasnya berupa beras, garam dapur, gula pasir, kacang hijau lokal, kapulaga, kapulaga putih  dan singkong ketela.

    Meskipun dalam lelang tidak berhasil melakukan transaksi jenitri, namun usia lelang para penjual dapat tersenyum lega. Meski tidak terjual dalam lelang, jenitri terjual dengan laris manis usai lelang berlangsung. Itu setelah banyak  pembeli yang melakukan penawaran. Transaksi pun seketika dilaksanakan, ini sesuai dengan tujuan didirikannya Pasar Malam Jenitri.

    Peresmian Pasar Malam Jenitri dilaksanakan oleh Wakil Bupati Kebumen KH Yaziz Mahfudz. Acara juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen H Azam Fatoni SH MSi dan Ketua Koperasi Pasar Lelang Agro Jawa Tengah Ir Budi Santoso MM.

    Dalam sambutannya, wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz mengatakan, jenitri Kabupaten Kebumen mempunyai kualitas bagus. Terbukti dengan banyaknya pembeli dari manca negara yang berkunjung ke Kabupaten Kebumen untuk mancari jenitri. Pasar Malam Jenitri ini dibuat untuk memfasilitasi para penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi. “Kedepan diharapkan transaksi jenitri tidak lagi dilaksanakan di trotoar,” tuturnya.

    Kepala Disperindagsar Kabupaten Kebumen H Azam Fatoni SH MSi dalam sambutannya mengatakan, dari dulu di Kebumen banyak warga asing yang datang untuk mencari jenitri. Namun dalam tiga tahun terakhir ini jumlahnya semakin banyak. Mereka mencari jenitri hingga ke desa-desa, dan kerap pula melakukan transaksi di depan hotel dan pinggir jalan. “Telah disiapkan lima tenda untuk Pasar Malam Jemitri, jika kurang akan kami ditambah lagi. Dengan adanya Pasar Malam Jenitri ini, diharapkan dapat menjadi tempat yang baik untuk melakukan transaksi,” terangnya.

    Sementara itu Ir Budi Santoso MM mengatakan, pasar lelang dilaksanakan guna mempertemukan secara langsung antara penjual dan pembeli. lelang juga dimaksudkan untuk memutus mata rantai distribusi, agar petani dapat langsung bertemu dengan pembeli untuk mendapatkan harga yang lebih baik. “Untuk jenitri terdapat dua pintu pasar utama yakni Jakarta dan Bali. Kami akan melakukan komunikasi dengan koperasi pasar lelang dan pelaku bisnis lainya di dua tempat tersebut,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top