• Berita Terkini

    Sabtu, 24 September 2016

    Tertarik Keris Bukan Karena Klenik

    Zaeni Miftah
    POLITISI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Zaeni Miftah dikenal sebagai kolektor keris. Pria yang mulai serius mengoleksi keris sejak tahun 2014 tersebut kini telah mengoleksi 40 keris. Saking banyaknya, rumah Zaeni mirip museum keris.

    Sebagian merupakan keris-keris bersejarah dari era kerajaan, seperti Majapahit, Mataram Kuno, keris era kerajaan Surakarta.Diakuinya, butuh modal tidak sedikit untuk bisa memiliki keris sebanyak itu. Sebilah keris harganya mulai dari Rp 800 hingga ratusan juta.

    Meski begitu, Zaeni mengaku tak pernah memberikan perawatan khusus bagi keris koleksinya. Keris hanya diminyaki menggunakan oil mesin jahit agar tidak berkarat. Dengan selalu diminyaki maka besi keris akan awet dan jauh dari karat.


    Menurutnya, hobi mengoleksi keris tak ada kaitannya dengan dunia supranatural atau klenik. Mengoleksi keris hanya sebaras hobi. Bahkan, Zaeni mengaku sama sekali tidak tertarik dengan urusan supranatural.

    Di sisi lain, Zaeni berharap kelestarian keris dijaga. Pria yang juga Ketua DPC PKB Kebumen itu pun mengaku sangat menyayangkan adanya sebagian masyarakat yang membuang atau melarung keris. "Hal itu sama saja menghilangkan budaya, dan sikap tidak menghargai kepada peninggalan leluhur," ujarnya saat ditemui di kediamannya, RT 4 RW 2 Desa Dopokrejo Kecamatan Kebumen, Jumat (23/9).

    Menurut Zaeni, keris merupakan benda mati. Meskipun mempunyai tuah, keris tidak akan mencelakakan pemiliknya secara mistis. Sehingga masyarakat tidak perlu takut memiliki keris. “Kalau kerisnya masih bagus, dari pada dilarung mendingan diberikan kepada saya saja,” candanya.

    Zaeni mengaku menyukai keris karena mengandung nilai seni tinggi. Seni dalam keris, terdapat yang namanya pamor. Pamor adalah sebuah gambaran ilustrasi atau gambar abstrak yang muncul di permukaan bilah keris. Nama-nama pamor sendiri sangat banyak dan beragam. “Sebagai contoh ada pamor yang bernama, Beras Wutah, Pamor Sasa Sakler, Pamor Blarak Ngirid dan Pamor Udan Mas. Selain pamor terdapat pula luk dan pernak-pernik lainnya,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top