• Berita Terkini

    Rabu, 21 September 2016

    Teroris yang Tewas Tertembak di Poso Diduga Kuat Warga Purbalingga

    ADITYA/RADMAS
    PURBALINGGA - Anggota kelompok Santoso yang tewas tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala di Perkebunan Tombua, Desa Tangkura, Poso Pesisir Selatan, Senin (19/9), diduga kuat merupakan warga Kabupaten Purbalingga. Anggota Mujahidin Timur yang dikenal dengan nama Ustad Sobron alias Adji Pandu Suwotomo tersebut, diduga kuat adalah Maret Pamungkas, warga RT 16/RW 08 Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari.

    Kapolres Purbalingga AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo ketika dikonformasi kabar yang beredar di media sosial, sehari terakhir mengakui, bahwa anggota kelompok yang tertembak Satgas Operasi Tinombala adalah Maret Pamungkas. "Betul, (teroris) yang tertembak di Poso adalah Maret Pamungkas," katanya ditemui, kemarin (20/9).

    Dia menjelaskan, anggotanya sudah melakukan penyelidikan ke lapangan setelah muncul kabar anggota kelompok Santoso yang tertembak merupakan warga asal Purbalingga. "Kami tinggal menunggu kabar dari pusat (Mabes Polri, red), apakah jenazah akan dikirimkan ke Purbalingga atau dikebumikan di Poso," ujarnya.
    Dia juga mengungkapkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga Maret Pamungkas, jika sewaktu-waktu dibutuhkan tes DNA oleh Mabes Polri, untuk memastikan identitas anggota kelompok Santoso yang tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala tersebut. "Semuanya telah kami siapkan, tinggal menunggu perintah dari pusat," tegasnya.

    Berdasarkan penyelidikan awal Polres Purbalingga, terduga kuat teroris tersebut pergi dari Kutasari beberapa tahun lalu. "Dia pamit ke keluarganya akan ke Kalimantan," akunya.

    Sementara itu, berdasarkan penelusuran Radarmas di lapangan, sebelum tercatat sebagai warga Desa Kutasari, Maret Pamungkas merupakan warga Jalan Puring, Kelurahan Purbalingga Kidul, Kecamatan Purbalingga. Anak sulung dari dua bersaudara ini, merupakan alumni SDN Purbalingga Kidul 3, yang saat ini sudah diregrouping menjadi SDN Purbalingga Kidul 1.

    Maret Pamungkas atau yang akrab disap Mamung tersebut, merupakan siswa yang berprestasi. Hal itu, dapat dilihat selepas lulus SD, dia melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Purbalingga dan terakhir terdaftar sebagai siswa SMAN 1 Purbalingga, akan tetapi mengundurkan diri ketika masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Selanjutnya, mantan pemain bola basket junior Kabupaten Purbalingga ini nyantri di Pondok Pesantren.

    Beberapa tetangga yang mengetahui kabar Mamung tewas tertembak oleh Satgas Operasi Tinombala mengaku kaget. Sebab, Mamung merupakan sosok yang akrab bergaul dengan tetangganya, ketika pulang ke Jalan Puring. "Dia sering menyapa tetangganya, tak ada tanda-tanda dia tersangkut kasus terorisme. yang saya ketahui, dia sangat aktif di kegiatan keagamaan," ujar Inggo, mantan tetangganya di Jalan Puring.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan lapangan di rumah orang tuanya di Jalan Puring, kemarin (20/9) siang, rumah yang berada di depan markas CLC Purbalingga tersebut, terlihat sepi. Pintu terkunci dan tak ada tanda-tanda kalau ada penghuni di rumahnya. Begitu juga rumah keluarganya di Desa Karangreja.
    Sebelumnya, Satgas Tinombala melumpuhkan DPO bernama Adji Pandu Suwotomo alias Sobron.(tya/bst/jpnn)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top