• Berita Terkini

    Selasa, 27 September 2016

    Soal Semen Gombong, Sabar Irianto: "Selagi Saya masih Hidup, Perpag tak Usah Khawatir"

    sudarnoahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Persatuan Rakyat Penyelamat Karst Gombong (Perpag) menyatakan kecewa dengan sikap Bupati Kebumen yang dinilai hanya "cari aman" dalam menyikapi tuntutan masyarakat soal Semen Gombong. Hal ini terungkap saat Perpag diterima dalam audiensi di Gedung F Kantor Bupati Kebumen, kemarin.

    Dalam audiensi tersebut, Kepala Bappeda Kebumen, Sabar Irianto menegaskan Perpag tak perlu khawatir. Bahkan, dia sempat menegaskan selama dia masih ada, PT Semen Gombong tak akan beroperasi di Kebumen. "Selagi saya masih hidup, hal yang dikhawatirkan Perpag tidak akan terjadi," tegas di hadapan anggota Perpag.

    Menurutnya,  pihaknya akan selalu mengawasi apa yang menjadi keresahan masyarakat. Pihaknya berharap peran serta masyarakat untuk tetap mengawasi dan melestarikan lingkungan sekitar KBAK. Sembari menambahkan bahwa perubahan yang terjadi di kawasan karst lebih disebabkan karena adanya perubahan alam.

    Sementara itu, Plt Kepala BPMPT Aden Andri Susilo, menjelaskan masalah pengembalian KBAK merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Prinsipnya, kata dia, sesuai komitmen Pemkab Kebumen dengan telah dikeluarkan surat keputusan menolak Amdal. "Maka pabrik PT Semen Gombong tidak diijinkan berdiri di sekitar kawasan karst. Juga tidak diijinkan melakukan penambangan," papar Aden.

    Wakil Bupati Yazid Mahfudz mengemukakan bahwa potensi wilayah pegunungan karst seperti Buayan, Ayah dan Rowokele bisa dikembangkan untuk tujuan lain. Seperti pengembangan wisata. Bahkan bukan hanya mencakup wilayah Gombong saja, melainkan juga daerah lain seperti Karangsambung.
    "Untuk Gombong dan sekitarnya memiliki potensi yang luar biasa. Insya Allah, Bupati akan melakukan pendekatan kepada pihak pabrik Semen Gombong bahwa tanah yang sudah dimiliki tidak digunakan untuk pendirian pabrik semen. Tapi kalau lahan yang dimiliki Semen Gombong digunakan untuk yang lainnya mungkin bisa. Yang penting tidak merusak lingkungan," ujarnya.

    Di sisi lain, beredar spekulasi berkaitan dengan statement Bupati Mohammad Yahya Fuad, pada acara Kebumen Business Forum (26/8) sebulan lalu. Pada saat itu, bupati menyampaikan masih memberikan kesempatan kembali untuk PT Semen Gombong untuk mengajukan proses izin lingkungan.  "Untuk Semen Gombong saya masih memberikan kesempatan untuk maju lagi. Siapa tahu kesempatan (pengajuan ijin_Red) ini dapat berhasil. Karena aneh, tahun 1994 Amdal oke, tiba-tiba sekarang gagal," kata bupati kala itu.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top