• Berita Terkini

    Rabu, 07 September 2016

    Shoheh Pergi Haji, Istri Masih di Filipina

    MIFTAHUL ARIFIN/RADAR KUDUS
    KBIH Fadlu Robbi Tutup Sementara
    JEPARA – Muhammad Shoheh disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang terlibat proses pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) jalur Filipina. Beberapa keluarga CJH yang sudah pulang ke Jepara mengaku, pemberangkatan tersebut melalui KBIH Fadlu Robbi milik pria tersebut.

    Rata-rata CJH tergiur ikut Haji Filipina, karena mendapat info bisa berangkat lebih cepat. Akhirnya, tanpa berpikir panjang langsung mendaftar. Padahal, biayanya beberapa kali lipat dari haji reguler jalur Kementerian Agama (Kemenag).

    Jawa Pos Radar Kudus kemarin mengunjungi rumah Muhammad Shoheh. Rumah sekaligus kantor KBIH Fadlu Robbi di Jalan Raya Jepara-Bangsri, Desa Kuwasen, Kota, itu kondisinya sepi. Ada yang berubah dengan rumah Shoheh tersebut.

    Sebelumnya, di pojok rumah terdapat pelang berisi tulisan KBIH Fadllu Robbi. Pelang itu kemarin sudah tidak terlihat. Selain itu, di bagian besi atap depan juga dipasangi baliho, menerangkan biro haji dan umrah. Kemarin, baliho tersebut juga tidak telihat. Kemungkinan besar, dua simbol rumah itu dicopot pemiliknya.
    Di rumah itu, gerbangnya terbuka lebar. Sekitar delapan meter sesuai batas rumah. Sementara rolling door rumah utama terbuka setengah meter. Untuk megetahui ada orang atau tidak, wartawan koran ini mencoba ke rumahnya. Lewat lubang itu, hanya terlihat barang dagangan oleh-oleh dan perlengkapan haji yang biasa dibeli para CJH ataupun jamaah umrah.

    Koran ini kemudian mengucapkan salam permisi beberapa kali. Tak lama kemudian, ada satu pemuda tinggi 150 meter berperawakan putih. Dia adalah Riza, 25, penjaga toko tersebut.

    Dia mengatakan, KBIH milik Shoheh memang ditutup sementara. Itu setelah Shoheh berangkat haji akhir bulan lalu. Sementara istrinya Shoheh, Sugipah Zahra saat ini masih tertahan di Filipina. Anaknya yang ikut Haji Filipina, Muhyidin, kata Riza, sedang tidak di rumah. ”Anaknya keluar. Mungkin cari hiburan,” katanya. Muhyidin sendiri merupakan salah satu orang yang ikut Haji Filipina, namun bisa kembali ke rumahnya.

    Riza menerangkan, pada musim haji, KBIH Fadlu Robbi memang tutup. Itu sejak pemberangkatan hingga sekitar dua minggu kemudian. Setelah itu buka kembali. ”Kalau musim haji, umrahnya libur, sehingga memang ditutup. Jadi bukan karena ada kabar Haji Filipina,” katanya.

    Terkait pelang dan baliho di depan KBIH Fadllu Robbi, Riza mengaku sudah dicopot. Pencopotan dilakukan sejak sebelum puasa lalu. Riza menampik pencopotan dilakukan setelah ada kabar penahanan CJH Filipina.

    Riza juga membantah, adanya keterlibatan CJH Filipina dengan KBIH Fadlu Robbi. ”Persepsi yang berkembang salah. KBIH Fadlu Robbi tidak ada hubungannya dengan CJH Filipina. Karena di sini juga korban,” katanya.

    Muhammad Shoheh sendiri, sedang berada di tanah suci Makkah menjalankan ibadah haji jalur reguler. Bersama ratusan CJH Jepara kloter kedua. Shoheh berangkat pada akhir Agustus.

    Sementara istrinya, Sugipah Zahra, saat ini masih tertahan di Filipina. Istrinya belum dipulangkan karena masih ada urusan terkait CJH Filipina yang sudah dipulangkan. Selain istri Shoheh, masih ada delapan CJH yang saat ini masih belum bisa dipulangkan.

    Sementara Muhyidin, anak Shoheh, dipulangkan bersama 13 CJH lain asal Jepara dua hari lalu. Kemarin Muhyidin tidak di rumah.

    Menurut Reza, Sugipah bukan ditahan karena diduga terlibat dalam pemberangkatan haji Filipina. Sugipah dinilai bisa berkomunikasi dengan Pemerintah Filipina. Sehingga sementara waktu ditinggal di KBRI. ”Jangan salah paham. Shoheh dan istri itu juga korban,” ucapnya. (pin/zen/lil)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top