mundir hasan/fotoimamekspres |
Hal itu, disampaikan oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Kebumen Mundir Hasan SPd, saat acara Pembinaan Koperasi yang dilaksanakan di Kantor Dekopin Kebumen, Selasa (27/9/2016). Acara yang diikuti oleh 30 anggota koperasi tersebut bekerja sama BPJS dan Dinas Koperasi dan UMKM Kebumen.
Mundir Hasan menjelaskan, pembinaan dilaksanakan agar para pengelola koperasi taat dan patuh terhadap prinsip-prinsip dan aturan perkoperasian. Dengan demikian maka koperasi di Kebumen akan maju dan berkembang. “Hingga kini koperasi masih terdapat banyak kekurangan dalam menjalankan perkoperasian,” tuturnya yang saat memberi materi strategi perkembangan koperasi.
Menurutnya, koperasi sangat jauh berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang cenderung membuat yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Koperasi mencari laba untuk anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen sekaligus produsen. Koperasi juga mengutamakan kepentingan anggotanya.
Jika anggota koperasi 500 orang dan setiap orang membeli 20 kilogram dalam satu bulan seharga Rp 8.000. Maka Keuntungan koperasi per bulan dapat mencapai Rp 8 juta. Itu baru satu item barang. Bayangkan jika semua kebutuhan rumah tangga dibeli di koperasi, tentunya keuntungan akan semakin besar. Keuntungan akan menjadi SHU yang akan dibagi pada setiap Rapat Anggota tahunan” ucapnya, pada acara yang juga menghadirkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kebumen Drs H Suwedi dan perwakilan dari BPJS Kebumen Muhammad Subhan. (mam)