• Berita Terkini

    Rabu, 28 September 2016

    Kampung di Cilacap ini Diramal akan Jadi Kampung Bawah Air

    haryadi/radarbanyumas
    CILACAP - Pengalaman banjir tahunan yang selalu menggenangi Kecamatan Sidareja, dalam jangka panjang akan membentuk kampung dibawah air. Penyebabnya karena debit air sungai lebih tinggi dibandingkan tanah warga. Ini terjadi sebagai akibat dari endapan lumpur yang terus menumpuk.

    "Analisa saya, akan ada kampung di bawah air. Dan Sidareja menjadi satu-satunya (di Kabupaten Cilacap-red)," ujar Kepala Desa Sidareja, Teguh Budi Suharto.

    Dia beralasan, banjir yang kerap muncul selama ini bukan karena limpasan air sungai Cibeureum. Namun justru air hujan yang terjebak di perkampungan warga dan tidak bisa keluar ke sungai itu. Selain karena faktor debit sungai tinggi, juga karena pintu air di Pasar Reboan sudah tidak berfungsi sama sekali.

    "Banjir ini bukan karena sungai meluap. Tapi air hujan yang tidak bisa masuk ke sungai," terangnya.

    Karenanya dia berharap agar endapan lumpur di Sungai Cibeureum bisa disedot dengan pompa khusus. Lumpur ini kemudian dialirkan ke perkampungan warga. Saat mengendap, lumpur akan membuat Desa Sidareja akan bertambah tinggi. Sebaliknya, dasar sungai akan turun dan memudahkan air masuk tiap kali hujan turun.
    "Lumpur disedot lalu dialirkan ke tanah warga. Kaya banjir buatan, tapi lumpur. Nanti mengendap, mengendap (hingga lahan warga) jadi tinggi. Kalau tidak seperti itu, sungai tambah tinggi, kampung makin rendah," katanya.

    Dia menilai, upaya normalisasi Sungai Cibeureum juga tidak membawa hasil positif. Pertama karena pengerukan endapan itu hanya dibuang ke atas tanggul. Endapan ini akan dengan mudah turun ke dasar sungai jika hujan. Alhasil, sungai kembali dangkal. Dan jika dibuang ke tepi sungai akan mempengaruhi batas tanah, batas desa dan lainnya.  "Contoh normalisasi (senilai) enam puluh miliar sungai Cikalong dari Bumireja sampai Ciklapa. Ini tidak fungsi sama sekali," ujarnya.

    Rendahnya wilayah Sidareja juga dibuktikan data yang dipegang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap. Saat ini, wilayah Kecamatan Sidareja hanya 13 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL). Bahkan, Stasiun Sidareja tercatat hanya 7 MDPL dan menjadi titik paling rendah. Sementara titik keluar yang ada di wilayah Kecamatan Patimuan mencapai 17 MDPL. (har)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top