• Berita Terkini

    Kamis, 29 September 2016

    Jenazah Terduga Teroris Kelompok Santoso asal Purbalingga Dimakamkan

    cahyo/radarbms
    PURBALINGGA - Maret Pamungkas (33) alias Adji Pandu Suwotomo alias Ustadz Sobron, terduga teroris anggota Kelompok Santoso yang tewas ditembak oleh Satgas Operasi Tinombala, akhirnya dimakamkan di kampung halamannya,  Desa Karangreja Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Rabu (28/9) pagi. Ratusan simpatisan Sobron mengiringi prosesi pemakaman Sobron.

    Pantauan Radarmas di lokasi, iring- iringan pelayat yang didominasi para simpatisan luar kota itu mulai memadati area masjid setempat untuk ikut salat jenazah dan pemakaman Ustadz Sobron. Tak lama, rombongan itu turun dari tangga masjid dan mulai memekikkan takbir berkali kali sembari mengiring jenazah pria yang memiliki alamat KTP di RT 16 RW 8 Desa Karangreja Kecamatan Kutasari ini.

    Prosesi pemakaman selain dihadiri warga sekitar, juga oleh ratusan warga dari luar daerah. Diperkirakan, simpatisan dari luar daerah itu tiba di Kedungjampang sejak Selasa (27/9) malam kemarin. Beberapa kendaraan yang digunakan juga memiliki nomor polisi seperti DIY dan Solo.

    Beberapa menit sebelumnya, jenazah ayah tiga putri ini diantar tim Detasemen Khusus (Densus) Anti Teror 88 tiba di Kedungjampang, Desa Karangreja sekira pukul 07.45. Setelah dimandikan oleh warga, ratusan warga, termasuk warga dari luar daerah melakukan salat jenazah di masjid setempat.

    Selanjutnya, jenazah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Kedungjampang. Lokasi makam sangat berdekatan dengan makam Mistam Husamudin, terduga teroris yang tewas saat penangkapan Noordin M Top tahun 2009 lalu.

    Kepala Dusun setempat, Saliman mengungkapkan jika Maret Pamungkas meninggalkan Desa Karangreja sekitar dua tahun lalu. Sebelumnya, Pamungkas menjadi penjual madu keliling di seputar Kecamatan Kutasari.

    “Terus terang warga tidak ada yang mengetahui Pamungkas pergi kemana dan apa kegiatan atau pekerjaan dia usai tak lagi di Karangreja. Tahu- tahun kami dibuat kaget ketika mendengar almarhum menjadi anggota kelompok Santoso dan tewas tertembak di Poso,” tuturnya.

    Kapolres Purbalingga AKBP Agus Setyawan Heru Purnomo SIK kepada wartawan usai pemakaman mengatakan, pihaknya menyiagakan personil dengan kekuatan penuh. Paling tidak ada lebih dari 200 personil yang berseragam dan berpakaian preman.

    Hampir semua polisi berpakaian dinas menyatu BKO di Polsek Kutasari. Tujuannya, anggota berseragam ikut mengamankan Kantor Kecamatan Kutasari maupun Balai Desa Karangreja. “Kami siagakan banyak karena berkaca pada pemakaman terduga teroris tahun 2009 yang cukup menyita perhatian. Yaitu anggota kelompok Noordin M Top, Aji Ario Sudarso alias Mistam Husamudin,” tegas Kapolres.

    Kapolres juga mengakui adanya ratusan simpatisan dari luar Kabupaten Purbalingga yang ikut  mengiringi pemakaman Ustadz Sobron. Ditengarai mereka mayoritas berasal dari luar wilayah Purbalingga, seperti Pekalongan, Cilacap, dan Solo. (amr)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top