• Berita Terkini

    Senin, 05 September 2016

    Disperindag Pekalongan Stop Rekomendasi untuk Premium

    ILUSTRASI
    PEKALONGAN - Disperindagkop dan UMKM Kota Pekalongan, sudah mulai menghentikan pemberian rekomendasi kepada pedagang eceran untuk pembelian BBM bersubsidi jenis premium dengan menggunakan jeriken.

    Penghentian dilakukan setelah adanya informasi mengenai surat dari Pertamina kepada seluruh SPBU yang berisi larangan pembelian BBM tertentu untuk dijual kembali.

    Kabid Perdagangan pada Disperindagkop dan UMKM, Sri Mulyani menjelaskan, langkah penghentian pemberian rekomendasi tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi adanya kebijakan tersebut. Meski sebenarnya diakui Sri Mulyani Pemkot belum secara jelas mendapatkan informasi, atau sosialisasi serupa dari Pertamina.

    "Kami sendiri sebenarnya masih minim informasi tersebut. Tapi setelah adanya informasi demikian, yang kami terima sekitar pertengahan Agustus lalu akhirnya kami stop pemberian rekomendasi untuk pembelian BBM tertentu (premium dan solar) yang tujuannya untuk dijual kembali," terangnya kemarin.

    Dia melanjutkan, rekomendasi bagi pedagang BBM eceran memang diberikan satu bulan sekali dan harus diperpanjang. Sehingga, sebelum tanggal keluarnya keputusan menyetop memang masih ada sejumlah rekomendasi yang masih berlaku. Sehingga, masih ada pedagang yang masih membeli premium.
    "Mungkin yang masih bisa membeli itu untuk menghabiskan masa berlaku rekomendasi saja. Tapi setelah itu jika akan diperpanjang kami sudah tidak beri rekomendasi. Sedangkan untuk Pertamax atau Pertalite memang masih bisa dibeli secara terbuka, sehingga masih dapat dibeli dengan jeriken," katanya lagi.
    Menindaklanjuti kebijakan itu, Sri Mulyani mengaku sudah beberapa kali mencoba berkomunikasi dengan pihak Pertamina. Namun hingga saat ini, belum ada informasi yang didapatkan. Untuk itu, Disperindagkop dan UMKM belum berani melakukan sosialisasi secara luas kepada masyarakat Kota Pekalongan.

    Salim (38), salah satu pedagang BBM eceran menyatakan, saat awal pemberlakuan kebijakan itu banyak pedagang BBM eceran yang keteteran. Sebab, konsumen masih banyak mencari BBM jenis Premium. "Awalnya memang susah karena masih banyak yang mencari Premium jadi yang kami jual (Pertamax dan Pertalite) sulit laku," tuturnya.

    Namun saat ini, dirinya mengaku kondisi sudah kembali normal meskipun belum seperti saat menjual BBM jenis Premium. Banyak konsumen yang mulai memakai BBM jenis Pertamax. "Sekarang sudah terbiasa, meskipun belum terlalu ramai. Karena banyak motor baru yang bensinya pakai Pertamax jadi ya penjualan sudah biasa tapi belum seramai dulu," tandasnya.(nul)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top