• Berita Terkini

    Senin, 05 September 2016

    Bocah 2 Tahun Jatuh dari Lantai II Kudus Mall


    AGUS SULISTIYANTO/RADAR KUDUS
    KUDUS
    – Anak Usia 2 tahun dua bulan jatuh dari lantai dua gedung Kudus Extention Mall (KEM) sekitar pukul 10.30 kemarin. Korban bernama Harun Duta Rofiah Fariha langsung dilarikan di RSUD dr Loekmono Hadi dalam kondisi kritis.

    Korban terjatuh ketika berjalan dan sambil bermain dengan kakaknya, saat itu korban berada di dekat tiang. Ternyata dibelakang tiang ada celah pagar kaca yang lebih lebar dibanding lainnya sehingga korban terjatuh.

    Di lantai dua gedung KEM, pagarnya memang dipasnag dari kaca, kaca penghalang cukup tebal dan setiap pagar kaca ketika bertemu tiang langsung diputus. Namun ada satu tiang yang jarak pagar kacanya lebih lebar daripada lainnya karena berada di belokan.

    Pagar kaca di tiang KEM bagian utata sebelah timur pemasangan pagar kacanya lebih lebar dibanding lainnya. Celah tersebut membuat Harun Duta Rofiah Fariha masuk dan akhirnya terjatuh dari lantai dua.

    Ayah korban yang juga anggota kepolisian Polres Kudus, Basuki, 41, mengatakan, kejadian begitu cepat. Anaknya sebenarnya sudah dipegang oleh ibunya, namun lepas dan dikejar. Namun karena anak keempatnya berada didekat tiang dan terdapat celah pagar cukup lebar dibanding lainnya, anaknya terjatuh. ”Kejadian cepat sekali,” katanya kemarin.

    Dirinya tentu sangat shock dengan kejadian tersebut dan akhirnya langsung dilarikan di RSUD Kudus karena yang paling dekat. Dirinya juga menyesalkan kenapa celah pagar tersebut cukup lebar, sehingga membahayakan anak-anak. ”Kondisinya sekarang kritis, saya berharap yang terbaik buat anak saya,” terangnya.
    Sementara itu, Humas RSUD dr Loekmono Hadi Saiful Anas mengatakan, kondisi korban kritis. Mengalami kejang dan pendarahan di kepala bagian belakang, luka parah. Pasien sudah mendapatkan penanganan dari dokter bedah, saraf dan anak.

    Pasien mendapatkan bantuan alat prnafasan dan dipasang indikator jantung, pasien belum dilakukan CT scan untuk mengetahui lebih detail kondisi apsien. Belum dilakukan CT scan karena pasien masih dalam kondisi kritis. ”Dokter terus melalukan pemantauan,” ujarnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kudus Sakdiyanto menambahkan, korban merupakan keponakannya. Kejadian tersebut harus menjadi pelajaran dan bahan evaluasi pengelola KEM. Karena ada unsur dugaan kelalaian dalam pengelolaan gedung.

    Pihaknya menyesalkan adanya kejadian tersebut, karena bisa dikatakan KEM tidak aman bagi anak kecil. Mengingat adanya kejadian jatuhnya anak dari lantai dua, manajemen harus bertanggungjawab dan memperbaiki sistem keamanan di KEM.  ”Dewan akan inspeksi mendadak ke KEM atas kejadian ini, agar tidak menimpa yang lain,” jelasnya.
    Usai kejadian tersebut, ternyata tidak ada penanda khusus di lokasi jatuhnya korban, tiang dengan celah pagar kaca lebih lebar dibanding lainnya tidak diberikan tanda apapun oleh pengelola. Saat pantauan sekitar pukul 15.45, celah pagar kaca maish dibiarkan, tidak ada tanda apapun untuk memberikan peringatan.

    Sementara dari pihak pengelola KEM terlihat mengunjungi pasien di ruang ICU, namun saat hendak dimintai konfirmasi tidak menjawab. ”Maap saya mau pulang dulu,” katanya.

    Ditanya apakah bisa menghubungi manajemen lainnya terkait korban yang jatuh, dia mengatakan mungkin bisa bertanya ke manajemen yang bernama Nafi. Namun saat nomor yang bersangkitan di hubungi tidak menjawab, saat dikirimi SMS dua kali saat tulisan ini dibuat juga tidak ada balasan. Sementara Manajer KEM Kurnianto saat dikirimi SMS juga tidak ada balasan.(lis)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top