• Berita Terkini

    Rabu, 21 September 2016

    Banjir Cilacap Makin Tinggi, Jumlah Pengungsi Bertambah

    CILACAP - Banjir yang melanda Kecamatan Sidareja sejak pekan lalu, masih terus mengganas. Selasa (20/9) kemarin, air bah makin meninggi hingga memaksa 31 warga Desa Gunungreja Kecamatan Sidareja harus dievakuasi oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Mereka dibawa dengan perahu karet menuju pendopo kecamat
    an. Mereka yang diungsikan adalah kelompok rentan. Seperti wanita hamil, ibu menyusui, anak-anak, cacat dan manula.

    "Hari ini warga dievakuasi. Sekitar tiga puluhan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara, kemarin.

    Dia mengatakan, evakuasi dilakukan karena rumah warga sudah mulai dimasuki air bah. Kondisi ini membuat mereka terkendala dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak dan lainnya. Disamping itu, sarana sanitasi juga tidak bisa dipakai.

    "Ketinggian air sekitar satu meter dua puluh senti," ujarnya.

    Warga Desa Sidamulya mulai kemarin juga mengungsi ke balai RT 01 RW 05. Disana ada 8 warga yang mengungsi dan 1 diantaranya merupakan balita. Keputusan mereka mengungsi karena ketinggian air terus bertambah.

    Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops) BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo menambahkan, operasi evakuasi ini menggunakan 1 unit perahu karet. Pihaknya juga tengah mempersiapkan satu unit lainnya untuk mendukung penyisiran terhadap rumah warga yang tergenang banjir.

    "Satu sudah kita siapkan," ujarnya.

    BPBD, katanya juga tengah mempersiapkan perangkat dapur umum mobile. Langkah ini dilakukan karena jumlah pengungsi terus bertambah. Untuk sementara, dapur umum swadaya diterapkan dimana pengungsi bisa memasak untuk kebutuhan mereka masing-masing. Sementara bantuan bahan makanan diberikan oleh BPBD Kabupaten Cilacap.

    "Kita lihat perkembangan yang ada. Kalau pengungsi terus bertambah, dapur umum kita operasikan," katanya.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, meminta agar penanganan banjir dilakukan secara bersama-sama. Hal ini dengan melibatkan semua komponen mulai dari dinas terkait hingga anggota masyaraakt umum.  "Penanganan banjir harus dilakukan secara gotong royong," ujarnya. (har)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top