• Berita Terkini

    Senin, 12 September 2016

    Ajaib, Tukang Becak di Rembang ini Naik Haji Tanpa Daftar

    KHOLID KHAZMI/RADAR KUDUS
    Hingga Kini Keluarga Masih tak Percaya..


    Warga Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Pamotan, digegerkan dengan kisah Kasrin, 57, seorang tukang becak warga setempat. Dia dikabarkan naik haji. Uniknya, dia berhasil ke tanah suci tanpa melalui daftar haji secara resmi. Keluarga dan tetangga pun masih bingung dan seakan tidak percaya. Sebab, semuanya diluar logika manusia.

    -----------------
    Kholid Khazmi,Rembang

    Bahkan, saat ini lelaki kelahiran 1 Januari 1959 dikabarkan masih di Makkah. Sebelumnya, dia berangkat pada Selasa, 23 Agustus lalu, dan sempat pulang ke rumahnya pada Kamis malam, 25 Agustus lalu. Kemudian, lelaki yang dikenal baik dan suka menolong kepada sesama ini, kembali ke Makkah lagi pada Minggu pagi (28/9) lalu.

    Siti Rokhana, anak pertama Kasrin saat ditemui Jawa Pos Radar Kudus di rumahnya RT 3/RW 2, Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Pamotan, kemarin mengatakan, ayahnya memang berangkat haji pada Selasa (23/8) lalu. Dia beserta keluarganya turut mengantar Kasrin sekitar pukul 21.00 di Masjid Jami’ Lasem.

    Malam itu, ketika sudah sampai di Masjid Jami’ Lasem, pria berusia 60 tahun ini sempat pamit kepada keluarganya untuk membeli rokok di sebuah warung. Namun setelah itu, pihak keluarga yang mengantarkannya tak mengetahui keberadaannya. Hingga akhirnya, Siti melihat ayahnya telah di dalam bus yang mengangkut rombongan haji dari wilayah Rembang timur (saat itu ada rombongan haji yang lewat di depan Masjid Jami’ Lasem). ”Saya lihat bapak melambaikan tangan dari dalam bus,” jelasnya.
    Siti yang terkejut lantas menelepon sang ayah. Namun nomornya tidak bisa dihubungi. Selang beberapa saat, Kasrin memberitahu kepada anaknya bahwa dia telah sampai di Lapangan Rumbut Malang, Rembang, tempat berkumpulnya para calon haji lainnya.

    Kasrin pun selalu memberi kabar kepada anak-anaknya setelah pemberangkatan tersebut. Seperti saat sampai di Asrama Haji Donohudan Boyolali, dan ketika sampai di Makkah.

    Saat di Makkah, Kasrin menelepon Siti dan anaknya yang lain, bahwa dia dalam waktu dekat akan pulang. Benar saja, pada Kamis (25/8) malam sekitar pukul 19.30 dia menelepon Joko Santoso, menantunya yang tinggal di Lasem. Kasrin meminta dijemput di depan Masjid Jami’ Lasem.

    Sesampainya di lokasi, dia melihat mertuanya tersebut memakai pakaian serba putih dan membawa sebuah kardus. Kasrin meminta kardus itu diletakkan di rumahnya dan jangan dibuka sebelum dia kembali dari tanah suci (setelah pulang itu Kasrin kembali lagi ke tanah suci).

    Lantaran berat, Joko kemudian mengajak mertuanya duduk di sebuah warung. Dia lantas keluar dari warung dan bermaksud menyiapkan motor untuk membawa kardus tersebut. Setelah kembali ke warung, dia melihat mertuanya tak berada di sana. Pemilik warung ketika ditanya Joko malah mengatakan, sejak datang Joko tidak ditemani siapapun.
    Pria yang memiliki tiga orang anak ini lantas menghubungi Kasrin, namun tak tersambung. Selang beberapa saat, Kasrin meneleponnya dan meminta ditemui ke arah timur. Karena tak kunjung datang, suami dari Jumiati ini kembali menelepon Joko untuk menghampirinya di depan MTs Negeri Lasem. Dia pun menitipkan barang bawaan mertuanya kepada pemilik warung.

    ”Saya kaget ketika bapak sudah sampai sana (MTs N Lasem) kurang dari lima menit. Padahal kan jalan kaki. Sedangkan jarak dari Masjid Lasem sampai lokasinya bapak itu hampir dua kilometer,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Kudus.

    Selang beberapa saat, datanglah istri Kasrin dengan salah satu kerabatnya, Ansori yang sebelumnya bermaksud menjemputnya di Masjid Jami’ Lasem. Kasrin lantas meminta keluarganya untuk pulang usai dia menerima telepon dari seseorang. ”Saya dan keluarga ya langsung pulang saja. Memang aneh sih, tapi kami sudah terbiasa,” tambahnya.
    Sesampainya di rumah, Jumiati kaget karena kamar yang biasa ditempati Kasrin pintunya tertutup. Padahal, biasanya kondisi pintu kamar terbuka. Siti Rokhana yang membuka pintu terkejut ketika melihat ayahnya sudah tidur di kamar tersebut. Selama di rumah dua hari tiga malam ayahnya tak sekalipun keluar dari rumah. Dia sempat diminta ayahnya untuk membelikan makanan di warung.

    Pada Minggu (28/8) pagi sekitar pukul 04.30, Siti yang hendak pergi ke Pasar Lasem tiba-tiba dihentikan sang ayah ketika sampai di depan rumah. Dia diminta mengantarkannya hingga ke depan Masjid Jami’ Lasem. Sesampainya di tempat yang dituju sekitar pukul 05.00, Kasrin meminta dia untuk meninggalkannya.
    Selang satu setengah jam kemudian, sekitar pukul 06.30 Siti ditelepon ayahnya. Kusrin memberi tahu anaknya tersebut bahwa dia telah sampai di Makkah. Sejak saat itu, Kusrin setiap hari selalu menghubungi ketiga anaknya dari pernikahannya dengan Jumiati. Itu dilakukannya untuk memberi kabar kepada keluarga di rumah bahwa dia dalam kondisi sehat di tanah suci. (lid/lil)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top