 |
| saefur/ekspres |
Adi Pandoyo membenarkan adanya insiden bendera Merah Putih putus pada hari Rabu (17/8/2016) lalu. Kejadian di alun-alun Kebumen terjadi sekitar pukul 12.00 WIB atau setelah upacara peringatan HUT RI ke-71 tingkat Kabupaten Kebumen berlangsung. Apapun itu, Adi Pandoyo mengatakan, insiden itu tak boleh terulang di masa mendatang. "Beruntung kejadian ini terjadi setelah upacara selesai. Tapi demikian, ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami," ujar Adi Pandoyo, Kamis (18/8).
Dari laporan yang ia terima, bendera putus lantaran kait di kain bendera yang terikat dengan tali lepas. Lepasnya pengait bendera itu sendiri diakibatkan angin kencang yang bertiup saat itu. "Karena tak kuat menahan angin, pengait bendera lepas dan bendera putus," imbuhnya.
Adi Pandoyo mengaku tak menduga kejadian itu. Apalagi sebelumnya, bendera yang berasal dari Kementerian RI itu sudah diperbaiki pada bagian tali bendera agar bisa dipasang. Pemkab sendiri bergerak cepat dengan mengirimkan mobil crane ke lokasi. Tak lama kemudian, bendera dikembalikan ke tempat semula oleh petugas Satpol PP.
Salah satu warga, Akbar menduga, bendera yang merupakan pemberian langsung dari Kementrian RI itu memiliki beban yang berbeda dengan bendera biasa. Ditambah kencangnya angin, insiden itupun terjadi. Meski begitu, dia mengaku cukup menyayangkan. "Ya menyayangkan saja mengapa itu bisa terjadi," aktanya yang sempat melihat detik-detik bendera putus dari tempatnya itu.
Sementara itu, insiden putusnya bendera tak sampai mengganggu upacara penurunan bendera pada sore harinya. Upacara penurunan bendera Merah Putih sendiri berlangsung khidmat dan semarak dengan 2.700 perserta yang menyemarakkan serenade peringatan HUT RI ke 71 di Alun-alun Kebumen. Ribuan peserta itu menampilkan atraksi dari drama musikal perjuangan, tari kreasi, tari lawet dan tari kuda lumping massal.(saefur/cah)
