 |
| saefur/ekspres |
Dalam kesempatan itu, para siswa mendapat sosialiasi gerakan literasi sekolah. Sebanyak 200 siswa terdiri dari perwakilan masing asing kelas mulai dari kelas 7,8,9. itu pun antusias mengikuti penjelasan Kepala Sekolah SMPN 1 Alian, Dra Murilah beserta jajaran guru-guru.
Murilah mengatakan, sosialisasi gerakan literasi sekolah dalam rangka menggiatakan minat baca dan budaya baca anak untuk membiasakan diri membaca 15 menit setiap paginya. Itu sekaligus ikut menyukseskan Permendikbud no 23 tentang gerakan anak gemar mambaca. "Harapannya, para siswa bisa berperan aktif dalam mengambangkan minat bacanya, sehingga mereka mendapat ilmu dan wawasan baru di luar materi pembelajaran di sekolah," katanya.
Ketua Panitia, Lutfi Alkat SPd, mengatakan para peserta diharapkan dapat meneruskan hasil sosialisasi kepada teman di kelas masing masing. "Kami selaku guru berharap dari perwakilan para siswa ini nantinya setelah sosialisasi akan menjadi leader di kelasnya masing masing dan bisa menerapkan budaya membaca,"ujarnya sembari mengatakan, sekolah akan membentuk tim pemantau khusus untuk melaksanakan budaya membaca 15 menit pada awal pembelajaran.
Adapun K7 jelasnya, merupakan akronim dari Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Keamanan, Kerindangan, Kekeluargaan dan Kesehatan. Gerakan tersebut bertujuan mengajarkan para siswa lebih peduli terhadap lingkungan sekolah dan masyarakat, serta disiplin. "Selain diajarkan kedisplinan dengan 7K, para siswa juga di arahkan untuk cinta lingkungan dengan ketertiban, kebersihan dan menjadikan siswa betah berada di sekolah dan bisa menambah ilmu belajar secara mendiri bersama siswa lainya," ujarnya diamini Nur Wibowo SPd guru sekaligus pemateri K7.
Dewi (12), salah satu siswa mengaku senang dan siap mendukung gerakan literasi sekolah (GLS) dan K7. "Saya merasa senang bisa ikut sosialisasi ini, karena sangat bermanfaat apalagi kalau sering baca baca kan jadi tambah wawasan," katanya. (saefur/cah)
