• Berita Terkini

    Kamis, 11 Agustus 2016

    Siswa Wajib Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, siswa harus membaca terlebih dahulu. Ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Literasi merupakan kemampuan untuk memahami menganalisa. Sedangkan kemampuan literasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan ketrampilan membaca.

    Hal ini disampaikan oleh  Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kebumen Martiono SPd MPd, pada Workshop GLS yang dilaksanakan di rumah makan Yunani 19 Sruweng, Rabu (10/8/2016).

    Workshop yang mengundang dua nara sumber dari pengawas yakni Samsul Hidayat dan Topo Wardoyo, serta Ketua MKKS Martiono itu juga dihadiri oleh Kasi Kurikulum Dikdas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen H Ngabas SPd.

    Pada kesempatan itu, Martiono menjelaskan, pengertian literasi sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas. “Ini dilakukan dengan cara membaca, menyimak, menulis dan berbicara,” tuturnya.

    Gerakan literasi di sekolah lanjutnya, merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran, yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Strategi membangun budaya literasi sekolah dilakukan dengan mengondisikan lingkungan fisik ramah.

    Lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat. “Selain itu sekolah juga harus dijadikan sebagai lingkungan akademik yang literat,” papar Martiono yang juga merupakan Kepala SMP Negeri 3 Kebumen.

    Dalam GLS ini lanjutnya, peran satuan pendidikan diantaranya mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi pemenuhan indikator standar pelayanan minimal. Melaksanakan tahapan kegiatan GLS, yang meliputi pembiasaan pengembangan belajaran. Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembalajaran. “Selain itu satuan pendikan juga harus memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untuk menfasilitasi pembelajaran,” terangnya didampingi panitian lainnya Rianingsih SPd MPd.

    Martiono menambahkan, ruang lingkup kegiatan litarasi di SMP terbagi menjadi tiga tahap yakni pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Sementara itu Ruang lingkup GLS di SMP meliputi lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan akedemik.(mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top