• Berita Terkini

    Senin, 29 Agustus 2016

    Perancang Tugu Lawet Keberatan Hasil Karyanya Dibongkar

    Tan Giok Twan (Teguh Twan)/IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Rencana Pemkab Kebumen melalui Bupati, HM Yahya Fuad merombak total tugu lawet memicu polemik di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat setuju dengan rencana itu sementara lainnya menolak keras dengan berbagai alasan.

    Yang menarik, justru pengakuan dari  Tan Giok Twan atau Teguh Twan (76) yang mengaku keberatan dengan rencana Pemkab Kebumen tersebut. Tan Giok Twan atau Teguh Twan, pria sepuh warga Jalan Pemuda nomor 33 RT 3 RW 1 Kelurahan Kebumen tersebut tak lain adalah sosok yang berada di balik keberadaan tugu lawet.

    Ditemui kemarin (28/8/2016), Teguh Twan malah mengaku belum tahu rencana Bupati merombak total tugu lawet. Dia baru tahu ada rencana itu setelah wartawan koran ini memberitahunya. Teguh lantas mengemukakan alasannya untuk keberatan dengan rencana Bupati.


    Menurut Teguh, tugu lawet yang disebut Bupati Fuad kurang menjual itu, bukan sekedar bangunan atau monumen namun memiliki nilai filosofis banyak dan mendalam.Bahkan, tugu lawet telah menjadi entitas Kabupaten Kebumen. Makin disayangkan, rencana Bupati merombak total tugu lawet tidak melibatkan para sesepuh di Kebumen.

    “Mau dibongkar alasannya apa, dan ini merupakan idenya siapa. Seharusnya kalau mau ada rencana seperti, mbok ya para kesepuhan di Kebumen juga dilibatkan untuk dimintai pertimbangan,” ucapnya.

    Tugu lawet sendiri hanya menjadi salah satu hasil karya Teguh Twan. Selain itu, Teguh Twan juga melahirkan Monumen Patung Pahlawan Kemit serta monumen yang berada Pendopo Bupati Kebumen berupa wajah raksasa yang menjulurkan lidah.

    Adapun tugu lawet, tuturnya, merupakan peninggalan dari Bupati Supeno Suryodiprojo. Saat itu, Bupati Kebumen periode 1965-1975 itu meminta Teguh Twan bersama dengan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Sabtoto (alm)  untuk melakukan pemugaran objek wisata Goa Jatijajar.

    Setelah proyek Jatijajar selesai maka pihaknya diminta untuk merancang dan membuat monumen tugu lawet. Bupati Supeno punya misi menjadikan tugu lawet sebagai maskot Kebumen. “Dulu sebelum di buat tugu lawet sudah terdapat tugu di jalan kupu tarung, berupa Monumen Bambu Runcing,” kenangnya.


    Perintah membuat monumen Kebumen, menjadi amanah yang harus diemban oleh Teguh dan rekannya. Teguh Twan bersama dengan Sabtoto pun menggali potensi yang ada di Kebumen, berupa sarang burung lawet di Goa Karang Bolong. Melalui pengamatan langsung di lapangan dan mendengar kisah dari warga, tentang pengunduhan sarang buring, Teguh dan Sabtoto pun lantas membuat skesa monumen. “Mengunduh sarang lawet itu “toh pati”. Sangat sulit, dan beresiko kematian. Maka monumen yang akan dibuat harus mencerminkan Kebumen dan menghargai jasa para pengunduh burung lawet,” terangnya.

    Alumni Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI_kini ISI) itu pun menuturkan, setelah semua sketsa, pembuatan maha karya pun dilaksanakan. Tugu dengan tinggi 15 meter itu terbuat dari cor padat. Dan menjadi disimbol Kabupaten Kebumen yang disebutnya berasal dari kata  kelebu ramen dan kelebu maen (Termasuk ramai dan termasuk Baik). Akronim tersebut mengandung nilai filosofis yang mendalam yakni kota yang ramai dan penuh kebaikan.

    “Kalau istilah Kupu Tarung itu hanya nama jalan dimana tugu lawet di dirikan,” terang suami  Lily Runawang (72) yang punya usaha salon Lili di Jalan Pemuda itu.

    Sementara itu, perdebatan mengenai perlu tidaknya perombakan total tugu lawet juga menjadi topik utama di media sosial (medsos). Bahkan, terbaru muncul petisi dari sejumlah pihak yang menolak rencana Bupati Fuad itu.

    Wakil Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz melalui akun facebooknya berharap warga masyarakat tidak berlebihan menanggapi rencana perombakan tugu lawet. Menurutnya, rencana perombakan total tugu lawet tak lain bertujuan membuat maskot Kebumen itu lebih indah lagi. Daripada mengkritik habis-habisan rencana perombakan tugu lawet, Wabup meminta masyarakat berlomba-lomba menyumbangkan idenya untuk membuat tugu lawet lebih bagus daripada yang sekarang. Apalagi, Bupati sudah menyatakan membuka pintu seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat merancang tugu lawet melalui sayembara.

    Sebelumnya, Bupati Kebumen HM Yahya Fuad, berencana bakal merombak total tugu lawet lantaran dinilai kurang bernilai komersial. Untuk merombaknya, bupati rencananya bakal menggelar sayembara guna menentukkan desain Tugu Lawet yang baru yang dapat diikuti oleh seluruh warga masyarkat Indonesia. Setelah ditentukan desainnya, Tugu Lawet akan dibongkar dan diameternya akan dilebarkan. Selain itu, untuk lebih mempercantik juga akan dilengkapi dengan air mancur serta dikombinasikan beton dengan tembaga. "Ini juga sekaligus untuk promosi potensi Kebumen. Agar semakin banyak orang tahu tentang Kebumen," bebernya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top