• Berita Terkini

    Jumat, 19 Agustus 2016

    Babinsa Diminta Ikut Pantau Harga Beras

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Dandim 0709/Kebumen Letkol Czi Priyo Sambodo SIP  menekankan kepada para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk melaksanakan pemantauan terhadap harga beras di Kabupaten berseloan Beriman ini. Selain itu Babinsa juga harus mendatangi petani, Gapoktan dan operasi kedesa-desa, serta melakukan penyerapan gabah petani.

    Upaya itu dilaksanakan guna meningkatkan kualitas gabah. Pasalnya beberapa kandungan air pada gabah petani masih tinggi, sehingga tidak dapat diserap bulog. Ini disampikan saat kunjungan Ketua Tim Serap Gabah (Sergap) Petani Brigjen TNI Sudarto berserta jajarannya di Makodim 0709/Kebumen, Selasa (16/8/2016) lalu.

    Acara tersebut juga dihadiri oleh  para Danramil se Kebupaten Kebumen, Kepala Distanak Kebumen Ir Pudji Rahayu, Manager UPGT Kantor Bulog Kebumen Andrika, Kepala Gudang Bulog Kebumen Edi Sis, Sub Divri Bulog wilayah Kedu dan pihak terkait.

    Ketua tim Sergap Brigjen TNI Sudarto dalam sambutannya menyampaikan program sergap merupakan bentuk mensikapi pemerintahan Jokowi yang prihatin dengan kondisi pangan beras selalu impor. Padahal Indonesia merupakan negara agraris. Jokowi pun bertekad mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 harus surplus beras secara Nasional. “ Eksekutor pembelian beras adalah bulog ,namun penyerapan beras/gabah masih rendah sehingga ada MoU antara TNI-AD, Mentan dan Bulog,” tuturnya.

    Tahun pertama Pemerintahan Jokowi lanjutnya, masih ada impor beras, harapannya di tahun kedua bisa benar-benar surplus beras sehingga tidak perlu impor. Dari laporan Kebumen baru mencapai 50 persen dalam penyerapan gabah petani, pada September mendatang harus mencapai 100 persen. Sehingga antara Kodim, Distanak dan Bulog harus lebih kerja keras lagi, agar pada bulan September mencapai 100 persen. “Ini perintah dan harus sukses jangan ada kegagalan, koordinasi semua pihak agar lebih greget lagi karena bila gagal maka ada sangsi,” tegasnya.


    Lebih lanjut Brigjen TNI Sudarto menyampaikan tentang kejadian di Klaten, Kabulog dalam penyerapan gabah petani tidak koordinasi, dimana beras petani di bulog Klaten ditolak dengan alasannya kadar air gabah. Namun saat dikirim di Temanggung, beras justru diterima sehingga Kabulog Klaten pun kena marah.

    Sementara itu kepala Disntanak Kebumen Ir Pudji Rahayu menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kodim dan para babinsa dalam penyerapan gabah. Kegiatan seperti penyuluhan bagi para penyuluh, Babinsa dan Gapoktan yang ada, bisa dimanfaatkan oleh Bulog. “Ini lebih efektif untuk menggerakkan rekan-rekan di lapangan dalam rangka penyerapan gabah para petani,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top