• Berita Terkini

    Jumat, 12 Agustus 2016

    12 Murid SD di Wonogiri Keracunan Dawet dan Cilok

    WONOGIRI – Belum rampung uji laboratorium mi ayam yang menyebabkan puluhan murid SD di Kecamatan Plupuh, Sragen sakit perut, mual dan muntah, kejadian serupa terjadi di SD 3 Parangharjo, Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi, Kamis (11/8).

    Sebanyak 12 murid kelas V SD setempat harus dilarikan ke Puskesmas 1 Nguntoronadi dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso.
    Peristiwa yang kerap terulang di wilayah Eks Karesidenan Surakarta itu berawal ketika murid-murid membeli es dawet dan cilok yang dijajakan di sekitar sekolah pada jam istirahat pertama sekitar pukul 09.39.

    Tidak ada yang aneh ketika mereka menyantap jajanan tersebut. Setelah jam istirahat habis, baru terasa mual, pusing, dan muntah. Keluhan itu bukan hanya dialami satu murid, tapi sampai 12 anak.

    Guru-guru yang khawatir dengan kondisi kesehatan anak didiknya, segera membawa mereka ke Pusksemas Nguntoronadi 1.
    Kepala Puskesmas 1 Nguntoronadi Agus Budi menjelaskan, dari gejala yang dialami, belasan murid tersebut dipastikan mengalami keracunan. "Kita terima pasien 11 anak. Sebenarnya 12, tapi yang satu tidak mau dibawa ke puskesmas," terang Agus.

    Setelah mendapatkan perawatan medis, anak-anak yang kondisinya berangsur membaik diperbolehkan pulang. Sedangkan tiga murid lainnya harus dirujuk ke RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso untutk penanganan lebih lanjut. "Sampel makanan telah dibawa ke dinas kesehatan untuk dilakukan uji laboratorium," paparnya.
    Direktur RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso, Setyorini menyatakan, tiga murid masih dirawat di instalasi gawat darurat (IGD). Prosedur intoksinasi telah dilakukan untuk penanganan awal.

    "Kemungkinan hanya one day care. Kalau keracunan makanan dan sudah dimuntahkan (intoksinasi, Red) dan tidak ada gejala dehidrasi, ya sudah diperbolehkan pulang," tegas dia.

    Kapolres Wonogiri AKBP Ronald R. Rumondor melalui Kasat Reskrim AKP Ekomarudin menambahkan, hasil penyelidikan sementara, saat kegiatan belajar mengajar setelah jam istirahat pertama  akan dilanjutkan, murid-murid mengeluh mual, pusing dan muntah setelah mengonsumsi dawet dan cilok.
    Salah seorang guru Sutarmi kemudian melapor ke kepala sekolah. "Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap Wawan, penjual dawet dan cilok warga Dusun Tare, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo," ujar Ekomarudin.

    Hampir Setiap Tahun Ada Keracunan

    Bukan kali ini saja keracunan terjadi di Wonogiri. Hampir setiap tahun ditemukan kasus serupa. Secara tegas, dinas kesehatan Kabupaten Wonogiri mengimbau pedagang jajanan menjaga kualitas dan kebersihan bahan makanan.

    “Pedagang sudah sering kita bina, kita ambil sampelnya. Kali ini kita imbau lagi untuk gunakan bahan-bahan yang alami dan tidak berbahaya," ungkap Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Bambang Haryadi.

    Selain itu, dinas kesehatan mengimbau para orang tua dan guru mengawasi dan mengingatkan putra putrinya tidak jajan sembarangan. Terkait kasus keracunan di SD 3 Parangharjo, Bambang segera mengecek lokasi. (kwl/wa)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top